Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2022, 11:30 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kalangan melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).

Aksi demonstrasi pertama digelar oleh para pengemudi ojek online (ojol). Mereka melakukan long march dari Jalan Gerbang Pemuda hingga ke depan Gedung DPR/MPR RI.

Massa aksi itu tampak mengenakan atribut jaket ojol, membawa bendera komunitas, serta spanduk tuntutan.

Baca juga: Hari Ini Driver Ojol Demo di DPR, Ada 4 Tuntutan Termasuk Tolak Harga BBM Naik

Bersamaan dengan itu, terdapat sejumlah pelajar yang turut menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung wakil rakyat. Belasan remaja itu datang sambil membawa spanduk dan payung hitam.

Menyusul kedua kelompok tersebut, sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga melaksanakan aksi demonstrasi.

Para mahasiswa itu datang dan berunjuk rasa setelah massa ojol dan pelajar membubarkan diri depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Baca juga: Setelah Pengemudi Ojol, Giliran Massa HMI Demo di Depan DPR/MPR, Tolak Kenaikan BBM

Demonstrasi yang diikuti oleh kelompok mahasiswa ini pun diwarnai kericuhan. Massa aksi dan aparat kepolisian sempat terlibat saling dorong dan saling pukul di lokasi.

Ojol tuntut regulasi transportasi online

Aksi demonstrasi yang digelar para pengemudi ojol berlangsung mulai pukul 12.30 WIB. Mereka berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda, sebelum bergerak ke depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI yang menjadi titik aksi.

Terdapat sejumlah tuntutan yang dibawa oleh para pengemudi ojol dalam aksi demonstrasi pada Senin kemarin. Salah satu yang paling ditekankan terkait dengan tuntutan pembuatan regulasi untuk transportasi online.

Payung hukum untuk ojol itu diharapkan bisa mengatur soal tarif dan potongan dari aplikator, yang lebih mengedepankan kesejahteraan para mitra pengemudi.

Baca juga: Unjuk Rasa di DPR, Pengemudi Ojek Online: Kami Datang Menuntut Regulasi

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengatakan, kebijakan potongan aplikator yang dibebankan ke pengemudi ojol atau driver harus diturunkan menjadi maksimal 10 persen.

Sebab, selama ini potongan 20 persen sangat memberatkan driver.

"Karena kami sudah menanggung biaya BBM, parkir, pulsa, biaya ganti ban dan spare parts lainnya," tambahnya.

Baca juga: Tolak Kenaikan BBM, Sejumlah Pengemudi Ojol Padati Jalan Gerbang Pemuda untuk Demo ke DPR

Massa pedemo juga meminta kesejahteraan pengemudi ojol lebih diperhatikan dengan menetapkan status sebagai pekerja tetap, bukan mitra.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BERITA FOTO: Jaksa Dakwa Mario Dandy Lakukan Penganiayaan Berat Terencana

BERITA FOTO: Jaksa Dakwa Mario Dandy Lakukan Penganiayaan Berat Terencana

Megapolitan
Shane Lukas Turut Didakwa Lakukan Penganiayaan Berat Berencana Terhadap D

Shane Lukas Turut Didakwa Lakukan Penganiayaan Berat Berencana Terhadap D

Megapolitan
Gereja Ibu Teresa Akhirnya Dapat Izin, Pj Bupati Bekasi: Tidak Ada Persoalan Lagi

Gereja Ibu Teresa Akhirnya Dapat Izin, Pj Bupati Bekasi: Tidak Ada Persoalan Lagi

Megapolitan
Akibat Luapan Kali, Dinding Turap Rumah Warga Cilodong Depok Jebol

Akibat Luapan Kali, Dinding Turap Rumah Warga Cilodong Depok Jebol

Megapolitan
Sebut Luhut di Luar Negeri, 5 Jaksa Dilaporkan karena Diduga Berbohong di Sidang

Sebut Luhut di Luar Negeri, 5 Jaksa Dilaporkan karena Diduga Berbohong di Sidang

Megapolitan
Tumpukan Sampah di Depan Pasar Rubuh Cipondoh 'Makan' Bahu Jalan, Bikin Lalu Lintas Macet

Tumpukan Sampah di Depan Pasar Rubuh Cipondoh "Makan" Bahu Jalan, Bikin Lalu Lintas Macet

Megapolitan
Mario Dandy Didakwa Lakukan Penganiayaan Berat Berencana

Mario Dandy Didakwa Lakukan Penganiayaan Berat Berencana

Megapolitan
Sempat Berlubang dan Penuh Tambalan, Jalan Medan Merdeka Utara Kini Mulus

Sempat Berlubang dan Penuh Tambalan, Jalan Medan Merdeka Utara Kini Mulus

Megapolitan
Ketua RW di Condet: GIS kan Sekolah Elit, Bikin Parkiran Dong!

Ketua RW di Condet: GIS kan Sekolah Elit, Bikin Parkiran Dong!

Megapolitan
Pj Bupati Bekasi 'PDKT' ke Ulama demi Dapat Restu Bangun Gereja Ibu Teresa

Pj Bupati Bekasi "PDKT" ke Ulama demi Dapat Restu Bangun Gereja Ibu Teresa

Megapolitan
9 Rumah di Tambora Kebakaran, Diduga karena Ledakan Gardu Listrik

9 Rumah di Tambora Kebakaran, Diduga karena Ledakan Gardu Listrik

Megapolitan
Beri Izin Bangun Gereja Ibu Teresa, Pj Bupati Bekasi: Bismillah Saja, Sejalan Ajaran Agama

Beri Izin Bangun Gereja Ibu Teresa, Pj Bupati Bekasi: Bismillah Saja, Sejalan Ajaran Agama

Megapolitan
Jalani Sidang Perdana, Mario Dandy Datang Sendiri, Shane Lukas Ditemani Keluarga

Jalani Sidang Perdana, Mario Dandy Datang Sendiri, Shane Lukas Ditemani Keluarga

Megapolitan
Beri Izin Pembangunan Gereja Ibu Teresa, Kang Dani Sebut Ikuti Instruksi Jokowi dan Kang Emil

Beri Izin Pembangunan Gereja Ibu Teresa, Kang Dani Sebut Ikuti Instruksi Jokowi dan Kang Emil

Megapolitan
PSI Depok Pasang Baliho 'Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi', PDI-P: Mana yang Ngetop, Itu yang Ditempelin

PSI Depok Pasang Baliho "Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi", PDI-P: Mana yang Ngetop, Itu yang Ditempelin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com