Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokalisasi Gunung Antang Dibongkar, Ketua RW Berharap "Image" Wilayahnya Jadi Bagus

Kompas.com - 30/08/2022, 16:34 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokalisasi Gunung Antang, yang berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI), wilayah Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, dibongkar pada Selasa (30/8/2022) pagi.

Ketua RW 009 Palmeriam Sutrisno berharap, usai dibongkar, lahan itu bisa dimanfaakan dengan baik.

"Tergantung dari PT KAI yang berwenang. Harus ada tindak lanjut ke depan, jangan bongkar-bongkar saja, nanti akan jadi rawan juga," ujar Sutrisno saat ditemui di lokasi, Selasa.

Sutrisno mendukung langkah PT KAI yang akan menjadikan kawasan itu sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

"Warga mendukung (RTH). Harapannya bisa mengubah image RW 009 jadi lebih bagus. Warga sih siap, tergantung PT KAI. Jangan hanya bongkar saja, tapi solusi ke depan tidak ada, ya percuma," kata Sutrisno.

Baca juga: Kawasan Bekas Lokalisasi Gunung Antang Akan Dijadikan Ruang Terbuka Hijau

Seorang pedagang di kawasan lokalisasi Gunung Antang berinisial KM (65) juga mengungkapkan hal serupa.

"Kayak gini (pembongkaran) sebenarnya sering. Dulu pernah dibongkar, tapi kalau belum digunain pasti orang juga pasti datang ke sini lagi. Kalau sudah tak dijaga, kami dagang lagi," kata KM.

KM, yang berjualan kopi dan minuman beralkohol di lokalisasi Gunung Antang sejak 2000, mengaku tidak berkeberatan dengan pembongkaran itu.

"Enggak ada keberatan, biasa saja. Kami pergi saja, memang bukan hak kami. Kami hanya numpang cari nafkah," ujar KM.

Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Dibongkar, Pemkot Jaktim: Warga Luar DKI Harus Pulang, Ngapain Maksiat di Sini

PT KAI selaku pemilik lahan menertibkan lokalisasi Gunung Antang bersama unsur tiga pilar Pemerintah Kota Jakarta Timur pada Selasa ini, mulai pukul 08.30 WIB.

Sekitar 120 bedeng dihancurkan. Namun, bedeng-bedeng itu sudah kosong. Tidak ada miras, alat kontrasepsi, atau narkotika yang ditemukan di lokasi.

Pembongkaran dilakukan setelah warga lokalisasi tidak menggubris permintaan PT KAI untuk membongkar lapak secara mandiri.

Sebelumnya, PT KAI telah melayangkan surat peringatan pertama (SP 1) hingga SP 3, tetapi lokalisasi liar itu masih beroperasi.

Baca juga: Pemkot Jaktim: 90 Persen Warga Lokalisasi Gunung Antang Berasal dari Luar Jakarta

Adapun warga mendesak lokalisasi Gunung Antang ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dan Senin (13/6/2022) dini hari.

Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.

Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.

Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com