Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan Narkoba, 2 WNA dan Seorang WNI Ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta

Kompas.com - 31/08/2022, 18:58 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bea Cukai Soekarno-Hatta menangkap dua warga negara asing (WNA) asal Meksiko dan Iran serta seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menyelundupkan narkotika jenis sabu dan ekstasi.

Kepala Kantor KPU Bea Cukai Tipe C Soekarno-Hatta Finari Manan mengatakan, WN Meksiko yang merupakan perempuan berinisial RLH ditangkap pada 19 Agustus 2022 saat tiba pukul 17.35 WIB di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan rute penerbangan Istanbul-Jakarta.

"Tersangka RLH kedapatan memiliki koper dengan dinding yang mengandung narkotika berjenis methamphetamine atau sabu berjumlah 3.000 gram," kata Finari di Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Kapolda Metro Ganti Kasat Narkoba Polres Jaksel, Kini Diduduki Pejabat Sementara Kompol Achmad Ardhy

Saat diperiksa, RLH mengaku diperintahkan oleh seorang anggota jaringan narkoba internasional asal Meksiko untuk mengambil koper berisi sabu dari seseorang di Turkiye.

Koper itu akan diberikan kepada seorang WN Iran berinisial EK di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat.

Berdasarkan informasi dari RHL, Bea Cukai kemudian menangkap EK.

Sementara itu, untuk kasus kedua, kata Finari, Bea Cukai Soekarno-Hatta menangkap seorang WNI yang menyelundupkan ekstasi.

Ekstasi tersebut diselundupkan dalam paket makanan ringan kuaci yang dikirim dari Malaysia.

"Penindakan kedua dilakukan terhadap WNI laki-laki berinisial RA yang kedapatan sebagai penerima barang kiriman asal Malaysia dengan nomor karal 32432296385 yang tiba pada 18 Agustus 2022 saat dilakukan control delivery," jelas Finari.

Baca juga: Jasa Raharja Sebut Lokasi Kecelakaan Maut Truk di Bekasi sebagai Blackspot Area, Apa Itu?

Saat diperiksa petugas, terdapat 298 butir ekstasi dalam paket tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan, penerima paket tersebut adalah seorang wanita WN Tiongkok berinisial XJ yang diduga merupakan mantan narapidana dalam kasus penyalahgunaan narkotika.

Namun, saat dilakukan control delivery pada Jumat (21/8/2022), penerima paket tersebut adalah tersangka RA.

"Saat ini, penerima berinisial XJ masih dalam upaya pencarian," kata Finari.

Baca juga: 4 Jam Ditunggu Warga, Penjambret Ponsel yang Masuk Gorong-gorong di Kebon Jeruk Tak Kunjung Keluar

Adapun total barang bukti yang diamankan dari kedua kasus tersebut yaitu sekitar 3.000 gram sabu dan 298 butir ekstasi.

Finari mengeklaim, dari total barang bukti yang diamankan, pihaknya mampu menyelamatkan 15.298 orang generasi bangsa Indonesia dengan asumsi satu orang mengonsumsi 0,2 gram narkotika.

"Sedangkan di sisi keuangan negara dapat menghemat biaya rehabilitasi kesehatan sebesar Rp 13 miliar," kata Finari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com