BEKASI, KOMPAS.com - Salah satu korban yang dalam kecelakaan truk maut di Bekasi, Abdul Muis Al Habsi (10), disebut sempat tak mau masuk sekolah pada hari kejadian berlangsung.
Hal itu diungkapkan Mardani (35), ayah kandung Abdul, yang merupakan korban kecelakaan truk kontainer di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung Km 28,5, Kota Baru Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) kemarin.
"Paginya (korban) juga enggak mau sekolah juga. Pas paginya itu," ujar Mardani saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Kampung Rawa Pasung, RT 002 RW 004 Kota Baru, Bekasi Barat, Kamis (1/9/2022).
Senada dengannya, ibu kandung korban, Ulpia (34) menyampaikan bahwa buah hatinya enggan masuk sekolah. Namun, Ulpia meminta anaknya agar tetap masuk sekolah lantaran sudah menginjak kelas 5 di SDN Kota Baru III.
Baca juga: Kecelakaan Truk Bekasi Renggut Nyawa Murid, Orangtua Tuntut Lokasi Gerbang Dimundurkan atau Dipindah
"Kata saya, 'Sekolah, nanti diomelin sama bu guru kan udah kelas 5, enggak boleh bolos nanti diomelin ayah juga. Makanya kalau main jangan malem-malem, jadi ngantuk. Ayo cepetan mandi'," tutur Ulpia.
Setelah mandi, Abdul disuapi oleh sang bunda. Kendati tidak terbiasa merapikan rambutnya, kala itu dia menyisirnya dengan rapi.
"Biasanya dia enggak mau nyisir, 'Sisir A (kak), rambut gondrong banget', kata saya gitu, dia sisiran ke kamar, pakai minyak rambut, rapi," tutur Ulpia.
Abdul merupakan satu dari 10 korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk maut di Bekasi. Saat kejadian, ia sedang istirahat dan jajan di area luar sekolah.
"Dia lagi jajan katanya di luar. Dia kalau istirahat jajan keluar mulu," kata Ulpia.
Pada saat kejadian berlangsung, Ulpia sedang menjemput anak keduanya les. Setelahnya, ia mendapatkan kabar bahwa Abdul mengalami kecelakaan.
"Habis pulang saya anterin les, kejadian itu (tabrakan) abangnya. Katanya ada tabrakan, temennya yang kasih tahu ke saya, saya ada di rumah, ‘Mama Adul, katanya Adul kejepit’, saya buru-buru ke lokasi, ke RSUD," terang Ulpia.
"(Tahunya pas di lokasi) sudah kejadian tapi belum tahu itu anak saya apa bukan, belum ketahuan. Dia kan posisinya pas di mobil masih kegencet mobil, mobil mundur (baru) ketahuan anak saya di situ. Saya langsung lemes," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, truk yang menewaskan beberapa orang awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte.
"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," jelas Latif.
Saat itu, halte di depan SD Negeri Kota Baru II dan III sedang dipenuhi oleh anak yang sedang menunggu jemputan sepulang sekolah.
Baca juga: Yang Tersisa di Lokasi Kecelakaan Maut Bekasi, Sepatu Kecil hingga Onderdil Kendaraan
"Ya memang kebanyakan anak sekolah, karena ini halte SD, lagi berkumpul di halte, tiba-tiba ada kontainer yang nyelonong ke bahu jalan," ucap Latif.
Kemudian, lanjut dia, truk itu masih terus melaju hingga menabrak tiang tower komunikasi Telkomsel. Tiang itu pun roboh dan menimpa sejumlah kendaraan lain.
Dalam kecelakaan tersebut 33 orang menjadi korban. Sebanyak 10 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.