Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul, Korban Kecelakaan Truk Bekasi Sempat Tak Mau Berangkat Sekolah di Hari Itu...

Kompas.com - 01/09/2022, 14:44 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Salah satu korban yang dalam kecelakaan truk maut di Bekasi, Abdul Muis Al Habsi (10), disebut sempat tak mau masuk sekolah pada hari kejadian berlangsung.

Hal itu diungkapkan Mardani (35), ayah kandung Abdul, yang merupakan korban kecelakaan truk kontainer di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung Km 28,5, Kota Baru Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) kemarin.

"Paginya (korban) juga enggak mau sekolah juga. Pas paginya itu," ujar Mardani saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Kampung Rawa Pasung, RT 002 RW 004 Kota Baru, Bekasi Barat, Kamis (1/9/2022).

Senada dengannya, ibu kandung korban, Ulpia (34) menyampaikan bahwa buah hatinya enggan masuk sekolah. Namun, Ulpia meminta anaknya agar tetap masuk sekolah lantaran sudah menginjak kelas 5 di SDN Kota Baru III.

Baca juga: Kecelakaan Truk Bekasi Renggut Nyawa Murid, Orangtua Tuntut Lokasi Gerbang Dimundurkan atau Dipindah

"Kata saya, 'Sekolah, nanti diomelin sama bu guru kan udah kelas 5, enggak boleh bolos nanti diomelin ayah juga. Makanya kalau main jangan malem-malem, jadi ngantuk. Ayo cepetan mandi'," tutur Ulpia.

Setelah mandi, Abdul disuapi oleh sang bunda. Kendati tidak terbiasa merapikan rambutnya, kala itu dia menyisirnya dengan rapi.

"Biasanya dia enggak mau nyisir, 'Sisir A (kak), rambut gondrong banget', kata saya gitu, dia sisiran ke kamar, pakai minyak rambut, rapi," tutur Ulpia.

Tertabrak saat sedang jajan

Abdul merupakan satu dari 10 korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk maut di Bekasi. Saat kejadian, ia sedang istirahat dan jajan di area luar sekolah.

"Dia lagi jajan katanya di luar. Dia kalau istirahat jajan keluar mulu," kata Ulpia.

Baca juga: Meninggal di Hari Ulang Tahun, Ini Permintaan Terakhir Naufal Korban Kecelakaan Maut Bekasi yang Tak Terkabul

Pada saat kejadian berlangsung, Ulpia sedang menjemput anak keduanya les. Setelahnya, ia mendapatkan kabar bahwa Abdul mengalami kecelakaan.

"Habis pulang saya anterin les, kejadian itu (tabrakan) abangnya. Katanya ada tabrakan, temennya yang kasih tahu ke saya, saya ada di rumah, ‘Mama Adul, katanya Adul kejepit’, saya buru-buru ke lokasi, ke RSUD," terang Ulpia.

"(Tahunya pas di lokasi) sudah kejadian tapi belum tahu itu anak saya apa bukan, belum ketahuan. Dia kan posisinya pas di mobil masih kegencet mobil, mobil mundur (baru) ketahuan anak saya di situ. Saya langsung lemes," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, truk yang menewaskan beberapa orang awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte.

"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," jelas Latif.

Saat itu, halte di depan SD Negeri Kota Baru II dan III sedang dipenuhi oleh anak yang sedang menunggu jemputan sepulang sekolah.

Baca juga: Yang Tersisa di Lokasi Kecelakaan Maut Bekasi, Sepatu Kecil hingga Onderdil Kendaraan

"Ya memang kebanyakan anak sekolah, karena ini halte SD, lagi berkumpul di halte, tiba-tiba ada kontainer yang nyelonong ke bahu jalan," ucap Latif.

Kemudian, lanjut dia, truk itu masih terus melaju hingga menabrak tiang tower komunikasi Telkomsel. Tiang itu pun roboh dan menimpa sejumlah kendaraan lain.

Dalam kecelakaan tersebut 33 orang menjadi korban. Sebanyak 10 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com