Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ungkap Jakarta Hasilkan 40.000 Karbon Dioksida Per Tahun

Kompas.com - 01/09/2022, 16:39 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa Ibu Kota menghasilkan sekitar 40.000 karbon dioksida per tahun dari kendaraan bermotor.

Menurut dia, puluhan ribu karbon dioksida itu dihasilkan dari belasan juta kendaraan bermotor yang setiap hari berlalu-lalang di Jakarta.

"Kami memiliki 13 juta motor dan 3 juta mobil yang teregistrasi (di DKI Jakarta). Beberapa di antaranya meninggalkan Jakarta, tapi masih teregistrasi di Jakarta," kata dia dalam kegiatan "Jakarta Investment Forum" di Hotel Fairmount, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022) siang.

"Karenanya, Jakarta menghasilkan sekitar 40.000 karbon dioksida per tahun (dari kendaraan bermotor)," lanjut dia.

Baca juga: Anies Targetkan Setiap Harinya Ada 4 Juta Penumpang Naik Kendaraan Umum

Anies menuturkan, karena jumlah emisi yang dihasilkan tergolong tinggi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejatinya hendak mengurangi produksi gas emisi hingga 30 persen pada 2030.

Namun, ia mengeklaim bahwa pihaknya telah mengurangi produksi gas emisi hingga 26 persen pada 2022.

Berdasarkan capaian tersebut, politisi non-parpol itu pun optimistis target produksi gas emisi berkurang hingga 30 persen tercapai pada 2025.

"Kami optimistis 2025 nanti kami akan meraih target itu. Kami berada dalam jalur yang benar untuk menggapai target yang ambisius ini," tutur Anies.

Baca juga: Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, Orangtua Korban: Anak Saya Teriak Minta Tolong

Dalam kesempatan itu, ia tak mengungkapkan langkah atau program yang dimiliki Pemprov DKI untuk menggapai target itu.

Namun, berdasarkan catatan Kompas.com, Pemprov DKI memiliki sejumlah program untuk mengurangi produksi gas emisi di Ibu Kota.

Salah satunya, menerapkan low emission zone (LEZ) di sejumlah tempat publik, seperti Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, dan Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Kemudian, program lainnya yaitu pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) seperti di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com