Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kecelakaan Maut seperti di Bekasi, Uji Kir Truk Harus Lebih Sering

Kompas.com - 02/09/2022, 11:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Deddy Herlambang menilai uji kir truk menjadi kunci pencegahan terjadinya kecelakaan maut seperti di depan SDN Kota Baru II dan III di Bekasi yang menewaskan 10 orang pada Rabu (31/8/2022).

Ia mengatakan saat ini uji kir hanya dilakukan setiap 6 bulan. Menurut Deddy jangka waktu tersebut kurang untuk menjaga performa truk tetap layak jalan.

Baca juga: Pengamat Sebut Kecelakaan Maut di Bekasi Bukan Cuma Kesalahan Sopir

"Mungkin perlu direvisi di regulasi bahwa kir (ramp check) tidak 6 bulan lagi namun lebih pendek, yakni 3 bulan sekali," kata Deddy kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

"Waktu kir tiap 6 bulan sangat panjang untuk angkutan umum karena sarananya dapat berjalan puluhan kilometer sehingga ban, kampas rem dan selainnya akan cepat tipis. Apabila waktu lebih pendek, pengawasan cepat terkontrol baik," lanjut dia.

Ia pun menilai perusahaan logistik sedianya turut andil dalam menjaga kualitas truk agar tetap layak jalan.

Sebabnya, dalam proses pengiriman logistik yang terlibat bukan hanya sopir, tetapi juga divisi lain di perusahaan seperti bagian perawatan kendaraan.

"Sudah terlalu sering kasus kecelakaan disebabkan karena rem blong, akhirnya sopir truk menjadi tersangka dan selesai. Sebenarnya masalah ini tidak sesederhana itu namun merupakan blunder problem besar dari buruknya sistem manajemen transportasi logistik," tutur Deddy.

"Manajemen keselamatan di perusahaan juga perlu diaudit. Rem blong selalu menjadi alasan kecelakaan, padahal yang menyebabkan rem blong juga SDM-nya sendiri, karena lemahnya pengawasan dan perawatan sarana truknya oleh perusahaan itu sendiri," ucap dia.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Maut di Bekasi: Sopir Mengantuk, Salah Ambil Jalan, hingga Kelebihan Muatan

Sebelumnya diberitakan sebuah truk kontainer menabrak halte dan tiang komunikasi Telkomsel hingga roboh di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru II dan III, Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, truk itu awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte serta tiang komunikasi Telkomsel.

"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," kata Latif dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu kemarin.

Saat itu, halte di depan SDN Kota Baru II dan III sedang dipenuhi oleh anak yang menunggu jemputan sepulang sekolah.

"Iya memang kebanyakan anak sekolah, karena ini halte SD, lagi berkumpul di halte, tiba-tiba ada kontainer yang nyelonong ke bahu jalan," kata Latif.

Selanjutnya, truk itu masih terus melaju hingga menabrak tiang tower komunikasi. Tiang itu pun roboh dan menimpa sejumlah kendaraan lain. Akibatnya, sebanyak 10 orang tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com