DEPOK, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok mengungkapkan, perempuan berinisial EL yang dibakar suaminya LN masih dalam perawatan di Ruang ICU.
Hal itu diungkapkan Manager On Duty RSUD Kota Depok, Heru Mulyana setelah EL menjalani operasi pengangkatan jaringan kulit mati yang terinfeksi.
Heru mengatakan, saat ini korban telah menunjukan kondisi yang lebih baik pasca operasi tersebut.
"Secara perkembangan (kondisi EL) saat ini menuju perbaikan di ruang perawatan ICU di monitoring ketat. Sudah kita lakukan tindakan operasi debridement untuk pembersihan luka nya," kata Heru saat dikonfirmasi, Jumat (2/9/2022).
Namun, berdasarkan hasil operasi, kata Heru, korban mengalami luka bakar yang serius di kedua tangannya.
Baca juga: Sederet Fakta Suami Bakar Istri Hidup-hidup di Bojongsari Depok
"Luka bakar 30 persen dengan derajat 2, area yang kena dada, tangan kanan dan kiri muka dan paha bagian atas. Yang paling parah kena di kedua tangan," ujar Heru.
Adapun peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu dilakukan LN di kediamannya di kawasan Duren Seribu, Bojongsari, Depok pada Minggu (28/8/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengungkapkan kejadian dipicu cekcok antara pelaku dengan korban yang terjadi pada sekitar pukul 18.00 WIB.
LN disebut kesal melihat istrinya yang asik bermain handphone sehingga dinilai menelantarkan anak-anak mereka.
"Saat itu pelaku mendapati korban asik menonton YouTube dan dua anaknya tidak diperhatikan, sehingga pelaku menegur korban dan terjadi cekcok disitu," kata Yogen kepada wartawan, Kamis (1/9/2022).
Baca juga: Suami Bakar Istri Hidup-hidup di Depok, Apinya Sampai Merambat ke Tubuh Anak Mereka
Sejam kemudian, pelaku LN meninggalkan rumah dan bertemu dengan rekannya untuk mengonsumsi minuman keras (miras).
Namun setelah kembali ke rumah, sambung Yogen, pelaku mendapati kondisi rumah berantakan, lalu keributan kembali terjadi.
Saat itu, pelaku yang dalam kondisi mabuk naik pitam juga memarahi anaknya. Bahkan, ia sempat mengancam akan membakar sang anak.
"Pelaku dalam kondisi mabuk memarahi anaknya yang masih berusia 10 tahun dan (anaknya) diancam untuk dibakar karena pelaku sudah mengambil tiner," kata Yogen.
Mendengar ancaman itu, korban EL langsung menghampiri anaknya dan pelaku. EL yang hendak menyelamatkan anaknya justru menjadi korban.
Pelaku menyiram korban menggunakan tiner dan membakarnya dengan korek gas. Akibatnya, EL mengalami luka bakar pada bagian wajah hingga badannya.
"Akhirnya menyiramkan tiner kepada korban dan menyambarkan api korek gas hingga korban terbakar," kata Yogen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.