Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal-Akalan Pengoplos Tabung Gas 12 Kilogram di Jadetabek: Borong Elipiji Subsidi di Warung agar Untung Besar

Kompas.com - 03/09/2022, 11:02 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membongkar sindikat pengoplos tabung gas ukuran 12 kilogram di wilayah DKI Jakarta, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi (Jadetabek).

Sebanyak 16 orang yang terdiri dari pemilik usaha, penyuntik gas, hingga karyawan ditangkap petugas, menindaklanjuti sembilan laporan kepolisian yang diselidiki.

"Total tersangka 16 orang. Terdiri dari pemilik, dokter atau penyuntikan, dan karyawan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Polda Metro Bongkar Sindikat Pengoplos Tabung Gas 12 Kilogram di Jadetabek, 16 Orang Ditangkap

Para pelaku ditangkap di sejumlah gudang sekaligus tempat pengoplosan tabung gas di wilayah Jadetabek yang digerebek aparat sepanjang periode Juli-Agustus 2022.

Dari penangkapan tersebut, petugas menyita 1.795 tabung elipiji ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram serta sejumlah alat untuk penyuntikan gas.

"Di antaranya adalah 127 tabung gas yang berisi masing-masing 12 kilogram. Kemudian 140 tabung gas 12 kilogram dalam keadaan kosong," kata Zulpan.

Kemudian, 776 tabung elipiji subsidi ukuran 3 kilogram dalam kondisi penuh dan 752 tabung gas yang sudah kosong.

Borong gas elpiji bersubsidi

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku mengoplos tabung gas elpiji 12 kilogram dengan memindahkan isi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang disubsidi oleh pemerintah.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, para pelaku mendapatkan gas subsidi ukuran 3 kilogram dengan memborongnya dari sejumlah warung kelontong.

Mereka mengisi ulang tabung gas elipiji 3 kilogram yang mereka miliki dan dikumpulkan di gudang penyimpanan. Setelah itu isi gas tersebut disuntikkan ke tabung ukuran 12 kilogram kosong.

Baca juga: Polisi: Pengoplos Tabung Gas 12 Kilogram Borong Elpiji Subsidi dari Warung Kelontong

"Jadi setiap warung itu dia membeli dua (tabung elpiji 3 kilogram). Kemudian di warung yang lain dia beli dua tabung yang 3 kilogram. Kemudian dikumpulkan jadi sekian banyak," ujar Auliansyah kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).

Namun, Auliansyah tidak menjelaskan secara terperinci dari mana asal tabung gas 3 kilogram kosong yang dimiliki para pelaku untuk diisi ulang di warung kelontong.

Tidak dijelaskan pula asal tabung gas 12 kilogram kosong yang hendak dioplos dan diedarkan para pelaku di wilayah Jadetabek.

Keuntungan besar

Kepada penyidik, para pelaku mengaku mendapat keuntungan besar dengan menjual tabung gas 12 kilogram hasil pengoplosan itu seharga Rp 160.000.

Untuk mengisi penuh tabung gas 12 kilogram, pelaku membutuhkan empat tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram yang dibeli seharga Rp 75.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com