Hal itu imbas dari pencabutan izin lingkungan PT KCN oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta lantaran tak dapat memenuhi sanksi administratif dalam kasus pencemaran lingkungan akibat debu batu bara di kawasan Marunda.
Baca juga: PT KCN Diminta Kosongkan Batu Bara serta Muatannya di Pelabuhan Marunda
Permintaan pengosongan batu bara ini berdasarkan hasil audiensi antara warga Rusunawa Marunda yang didampingi LBH Jakarta dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda, dan Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, pada Rabu (6/7/2022).
"Akan dibuat rencana teknis pengosongan batu bara dan muatan batu bara di stockpile dalam bentuk SOP," ungkap Pengacara Publik LBH Jihan Fauziah di Kantor Dinas LH DKI, Cililitan, Jakarta Timur, 6 Juli 2022.
Purwatiningsih menyampaikan, sejauh ini banyak murid mengalami batuk dan pilek. Namun dia belum bisa memastikan penyebab kondisi yang dialami muridnya merupakan dampak dari debu batu bara.
"Ada anak batuk pilek segala macam, kirain Covid-nya aja kami enggak tahu apa itu (penyebab sebenarnya) jadi yang tahu apa ini dari Covid atau batu baranya, yang berwenang artinya puskesmas yang tahu," tutur dia.
Selain itu, ada sejumlah murid yang merasakan gatal di kulit. Sebab, menurut warga setempat, debu itu bukan hanya ada di udara tetapi juga sudah mencemari air.
Purwatiningsih berharap semua pihak terkait untuk ikut mengatasi pencemaran udara, guna melindungi anak-anak serta warga agar tidak terpapar debu batu bara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.