Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berulangnya Pencemaran akibat Debu Batu Bara di Marunda, "Anak Saya Batuk sampai Sesak Napas..."

Kompas.com - 06/09/2022, 09:47 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencemaran akibat debu batu bara kembali muncul di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Akibatnya, warga di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, ikut terdampak pencemaran tersebut.

Di beberapa tower Rusunawa Marunda, tampak debu batu bara berwarna hitam mengotori lantai, terutama di lantai empat dan lima. Hal ini dikeluhkan warga rusunawa karena pelataran hingga rumah bagian dalam selalu kotor.

"Iya, kalau pintunya dibuka, debunya langsung masuk ke dalam rumah. Terus kalau menjemur baju, debunya nempel di baju," ujar seorang warga bernama Laila (31) saat ditemui Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Debu Batu Bara Kembali Cemari Rusun Marunda, Warga: Kondisinya Memprihatinkan

Di samping itu, Laila juga khawatir dengan kondisi kesehatan kedua anaknya yang sensitif terhadap debu.

"Anak-anak juga batuk dan pilek kalau kena debu ini (batu bara)," ungkap dia.

Hal senada disampaikan warga rusunawa bernama Fina (31) yang mengeluhkan dampak debu batu bara terhadap kesehatan anaknya.

FIna mengatakan, sejak pencemaran akibat debu batu bara terjadi, buah hatinya yang berusia tiga tahun mengalami batuk hingga sesak napas.

"Anak saya itu kalau udah kena debu batu bara batuk-batuk, sampai sesak lho. Sensitif dia sama debu," ucap Fina.

Fina menyampaikan, debu batu bara kembali muncul pada 3 September 2022. Pencemaran diperparah dengan kencangnya angin yang berembus.

"Kalau angin kencang pasti ada debu. Kalau buka pintu, (debu batu bara) masuk ke dalam, pasti masuklah ke dalam karena kami buka jendela, di cucian juga pasti nempel," tutur Fina.

Baca juga: Cara Warga Rusun Marunda Lindungi Diri dari Paparan Debu Batu Bara...

Fina yang sudah menempati Rusunawa Marunda selama lima tahun ini juga mengaku hanya keluar rumah jika ada kebutuhan.

Sebab, paparan debu batu bara berisiko bagi anaknya. Fina pun selalu memakai masker guna melindungi diri dari debu yang membahayakan.

"Jangan sering-sering keluar kalau enggak penting sekali, begitu saja saya. Karena anak saya kan sensitif kalau udah kena debu batu bara, angin dari sana batuk terus," kata Fina.

Fina menyebutkan, debu batu bara yang menempel di lantai sulit dibersihkan karena lengket. Terlebih lagi, debu juga bisa menempel pada jendela dan pakaian.

"Masalah nyapu (debu batu bara) mungkin enggak seberapa ini (sulit), yang masuk ke tubuh itu yang bikin bahaya buat anak-anak, buat kita semua terutama," ucap Fina.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com