Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/09/2022, 11:47 WIB

"Naik silakan, mau naik berapa saja enggak apa-apa. Tapi kalau bisa angkutan umum jangan pakai aplikasi MyPertamina, suka error. Jadinya terpaksa ngisi pertamax," kata Slamet.

Slamet berpandangan, seharusnya ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap para sopir angkutan umum.

Terlebih pemerintah tengah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

"Daripada enggak bisa narik, enggak bisa makan terpaksa beli pertamax. Ini sudah sulit jangan ditambah sulit. Harusnya pelat kuning enggak usah pakai aplikasi," pungkas dia.

Penyesuaian tarif

Sementara itu, sopir angkot di Kota Tangerang bersepakat untuk menaikkan tarif angkutan. Penyesuaian tarif minimum untuk jarak dekat sebesar Rp 5.000.

Sedangkan selama ini tarif angkot untuk jarak dekat di Kota Tangerang biasanya hanya Rp 3.000.

Menurut seorang sopir berinisial C, penyesuaian tarif angkutan merupakan kesepakatan di antara para supir dan bukan kebijakan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tangerang.

Baca juga: Imbas Lonjakan Harga BBM, Sopir Angkot di Tangerang Sepakat Naikkan Tarif

"Belum. Iya ini naik atas kesepakatan sopir sejak kemarin," kata C.

C menuturkan, kenaikan harga BBM telah membuat kondisinya semakin sulit. Sebab, setoran juga ikut naik.

"Ya semakin parah aja. Mana setoran naik, bensin Rp 10.000 per liter," ucapnya.

Selain setoran angkot meningkat, harga kebutuhan pokok pun kian tinggi imbas kenaikan BBM.

Ia hanya bisa berharap harga BBM kembali normal untuk meringankan beban ekonominya. "Harapannya ya BBM turun begitu," kata C.

Hal yang sama juga dirasakan oleh sopir angkot berinisial M. Sebelum harga BBM naik saja penumpang tidak begitu ramai, sehingga ia harus terus bijak dalam mengatur keuangan.

"Apalagi (harga BBM) naik begini Neng, makin muter otak kita," kata dia.

Situasi sulit turut dirasakan oleh para pengemudi ojek daring. Sebab hingga saat ini belum ada kebijakan mengenai penyesuaian tarif dengan kenaikan harga BBM.

Kini mereka memilih untuk "ngetem" di suatu tempat dibandingkan berkeliling mencari penumpang.

Seperti yang dilakukan Rafi, pengemudi ojek daring di Tangerang Selatan. Biasanya ia mencari penumpang dengan berkeliling ke beberapa lokasi.

Namun, setelah harga BBM naik, ia memilih mangkal di suatu tempat. Ini dilakukan Rafi untuk menghemat biaya bahan bakar.

"Ada pengurangan jumlah jarak sih. Sebelumnya saya sering muter-muter di suatu tempat, sekarang ngetem (mangkal) saja," ujar Rafi saat ditemui di dekat Mal Living World Alam Sutera, Serpong Utara, Tangsel, Senin.

Baca juga: Terdampak Kenaikan Harga BBM, Pengemudi Ojek Daring Tuntut Penyesuaian Tarif

Sebelum harga BBM naik, Rafi biasanya hanya perlu mengeluarkan uang bensin sekitar Rp 30.000.

Namun, kini ia harus merogoh kocek lebih dalam, yakni sebesar Rp 40.000 lantaran harga Pertalite naik dari 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gara-gara Main Gawai Saat Berkendara, Pengemudi Ojek Online di Sunter Tabrak Mobil dan Hampir Terlindas

Gara-gara Main Gawai Saat Berkendara, Pengemudi Ojek Online di Sunter Tabrak Mobil dan Hampir Terlindas

Megapolitan
Momen Penumpang KRL Berhamburan Saat Kereta Mengeluarkan Asap di Stasiun Bojong Gede Bogor…

Momen Penumpang KRL Berhamburan Saat Kereta Mengeluarkan Asap di Stasiun Bojong Gede Bogor…

Megapolitan
Mario Dandy Sebar Video ke Teman D, Keluarga: Narasinya Bangga dan Nantangin

Mario Dandy Sebar Video ke Teman D, Keluarga: Narasinya Bangga dan Nantangin

Megapolitan
Curi Laptop hingga Ponsel di Ruko Pademangan, Pelaku Congkel Pintu dengan Sumpit

Curi Laptop hingga Ponsel di Ruko Pademangan, Pelaku Congkel Pintu dengan Sumpit

Megapolitan
Keluarga D Sebut Mario Dandy Sebar Foto dan Video Penganiayaan ke Teman Korban

Keluarga D Sebut Mario Dandy Sebar Foto dan Video Penganiayaan ke Teman Korban

Megapolitan
3 Bulan Ambles, Beton Pembatas di Jembatan KBN Cilincing-Marunda Belum Diperbaiki

3 Bulan Ambles, Beton Pembatas di Jembatan KBN Cilincing-Marunda Belum Diperbaiki

Megapolitan
Berburu Takjil di Kebon Kacang Jakpus, 2 Menu Buka Puasa Ini Jadi Primadona

Berburu Takjil di Kebon Kacang Jakpus, 2 Menu Buka Puasa Ini Jadi Primadona

Megapolitan
Suasana Ngabuburit Hari Ketiga Ramadhan 2023, Warga Berburu Takjil di Kebon Kacang Jakpus

Suasana Ngabuburit Hari Ketiga Ramadhan 2023, Warga Berburu Takjil di Kebon Kacang Jakpus

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Tewas Dekat Rel KA Bekasi, Diduga Tertabrak KRL

Seorang Pria Ditemukan Tewas Dekat Rel KA Bekasi, Diduga Tertabrak KRL

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Selatan Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Selatan Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Bekasi Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Bekasi Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Bukan Ledakan, Kepulan Asap dari KRL Disebabkan Gangguan pada Sarana

Bukan Ledakan, Kepulan Asap dari KRL Disebabkan Gangguan pada Sarana

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Bogor Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Bogor Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke