JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Mulyanto memamerkan sikap anggota fraksinya yang walk out dari Sidang Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun DPR RI, Selasa (6/9/2022).
Hal itu disampaikan Mulyanto saat menemui massa aksi demonstrasi dari elemen mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Saat diperkenankan naik ke atas mobil komando, Mulyanto mengatakan bahwa pihaknya baru saja mengikuti sidang paripurna yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Apa yang kami sampaikan di dalam. Kami baru saja menyatakan, PKS menolak kenaikan BBM," ujar Mulyanto, Selasa.
Selain itu, lanjut Mulyanto, pihaknya bahkan langsung meninggalkan sidang paripurna tersebut untuk menemui massa aksi yang didominasi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Baca juga: Selasa Sore, Massa Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Depan DPR/MPR RI Kian Ramai
Mulyanto mengeklaim apa yang dilakukan oleh Fraksi PKS di DPR RI adalah bentuk dukungan terhadap aksi penolakan kenaikan harga BBM.
"Bukan hanya itu saja, PKS bahkan walk out dari forum paripurna dan langsung menuju kesini," kata Muryanto.
"Itulah bentuk pembelaan PKS terhadap aspirasi masyarakat. Demikian," sambungnya.
Meski begitu, Fraksi PKS tak menemui massa aksi dari elemen buruh yang juga menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM sebelum kedatangan para mahasiswa.
Untuk diketahui, Massa aksi dari berbagai elemen mahasiswa berdatangan ke depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Gelar Aksi Dorong Motor dari Tomang ke DPR
Mereka hendak berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintah yang berlaku sejak Sabtu (3/9/2022).
Aksi yang digelar oleh kelompok mahasiswa itu berlangsung setelah serikat buruh selesai menggelar demonstrasi di lokasi yang sama.
Adapun demo ini merupakan respons atas naiknya harga tiga jenis BBM sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Baca juga: 800 Petugas Gabungan Diterjunkan untuk Kawal Aksi Demo Kenaikan Harga BBM di Kota Bekasi
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.