Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Jaksel Nilai Edukasi Penggunaan Listrik ke Masyarakat Masih Minim

Kompas.com - 07/09/2022, 09:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murtado menilai, edukasi soal penggunaan listrik kepada masyarakat masih minim.

Ini menyebabkan peristiwa kebakaran kerap terjadi. Menurut Ali, sebagian besar penyebab kebakaran di Jakarta Selatan diduga karena korsleting.

"Yang jadi persoalan mungkin hampir ada di semua daerah, yaitu edukasi penggunaan aliran listrik, menurut saya minim," ujar Ali saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Polisi Periksa Sejumlah Saksi untuk Ungkap Penyebab Kebakaran di Setiabudi

Berdasarkan informasi yang diperoleh Ali dari Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, korsleting disebabkan beban arus listrik yang tak sesuai.

"Contoh kabel serat, tapi beban penggunaannya berat sekali. Kemudian preventif dari pengguna listrik sendiri itu kurang seperti charge ponsel atau barang yang berhubungan dengan elektrik itu tidak dicabut," kata Ali.

"Bahkan saya sendiri belum tahu penggunaan penggunaan kabel-kabel, karena prinsipnya kan semakin beban digunakan life time berkurang," kata Ali.

Untuk diketahui, kebakaran yang melenyapkan sejumlah rumah warga terjadi di wilayah Jakarta Selatan dalam beberapa waktu terakhir.

Misalnya, kebakaran hebat melanda permukiman warga di Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Korban Kebakaran di Simprug Mulai Bangun Kembali Rumahnya

Kebakaran yang melanda 100 rumah itu terjadi pada sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke loksi untuk memadamkan api.

Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Ruwanto mengatakan, kebakaran terjadi diduga akibat korsleting.

"Dugaan penyebab kebakaran itu karena korsleting," kata Ruwanto.

Adapun api diketahui mucul pertama kali dari salah satu rumah warga sekitar pukul 10.00 WIB dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB.

Total ada 398 jiwa dari 133 KK yang terdampak dalam kebakaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com