BOGOR, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus digerakkan sejumlah elemen di Kota Bogor, Jawa Barat.
Pada Rabu (7/9/2022) ini, sejumlah aksi unjuk rasa akan dilakukan di sejumlah titik mulai siang ini.
Dari informasi yang diterima, massa pengunjuk rasa sebagaian besar berasal dari kelompok mahasiswa.
Baca juga: Penghasilan Tak Menentu, Nelayan di Kamal Muara Kian Terbebani Lonjakan Harga BBM
Mereka yang bakal berdemo berasal dari Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUB), Fakultas Hukum (FH) Universitas Pakuan, dan BEM Universitas Djuanda (Unida) Bogor.
Adapun lokasi aksi unjuk rasa dipusatkan di beberapa titik, mulai dari depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, kawasan Tugu Kujang, Jalan Sudirman, dan juga Pintu III Istana Kepresidenan Bogor.
Polisi pun mengimbau masyarakat yang beraktivitas siang ini untuk menghindari titik-titik lokasi pusat unjuk rasa.
Dilansir dari laman akun Instagram @satlantas_polrestabogorkota, polisi telah menyiapkan beberapa titik penyekatan atau rekayasa arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan dari jalannya aksi unjuk rasa.
Pengalihan arus kendaraan dilakukan mulai dari Jalan Ahmad Yani, arus dari arah Sawojajar, Jalan Pengadilan, Jalan Djuanda, dan Jalan Otista.
Sementara estimasi waktu pengalihan arus kendaraan dilakukan mengikuti situasi di lapangan.
Kepolisian Resor Bogor Kota pun mencatat gelombang aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM akan berlangsung hingga Jumat mendatang.
Baca juga: Nyanyian Pantang Pulang Sebelum Menang dan Ancaman Buruh Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM...
Wakil Kepala Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan mengatakan, unjuk rasa tersebut dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, khususnya mahasiswa.
"Kita mencatat setiap hari ada terus unras (unjuk rasa, red). Ini bakal berlangsung sampai hari Jumat," kata Ferdy.
Ferdy menyampaikan, tuntutan yang disampaikan oleh pengunjuk rasa masih seputar protes atau penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Untuk mengantisipasi jalannya aksi unjuk rasa hingga Jumat mendatang, sebanyak 600 personil gabungan TNI-Polri bakal disiagakan.
"Kita siap mengamankan. Personil akan kita sesuaikan dengan ekskalasi massa yang turun," sebut Ferdy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.