Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif Dinilai Terlalu Kecil, Pengemudi Ojol: Tak Sebanding dengan Naiknya Harga BBM

Kompas.com - 07/09/2022, 14:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi ojek online menolak kenaikan tarif ojek online yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. 

Mereka menilai potongan yang ditetapkan untuk operator sebesar 15 persen masih terlalu besar. 

Selain itu, jumlah kenaikan tarif juga terlalu kecil dibandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, kenaikan tarif yang ditetapkan Kemenhub itu tak sesuai dengan masukan yang sudah disampaikan oleh pihaknya. 

"Ada beberapa poin yang tidak sesuai dengan tuntutan rekan-rekan kami dari seluruh Indonesia yang telah kami sampaikan sebelumnya kepada Kementerian Perhubungan RI saat rapat daring pada hari Selasa, 6 September 2022," kata Igun kepada Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Pemerintah Resmi Naikkan Tarif Ojol, Berlaku 10 September 2022

Pertama, Igun keberatan dengan penetapan tarif yang masih menggunakan sistem zonasi. Padahal dalam rapat bersama Kemenhub, asosias pengemudi ojol sudah memberi masukan agar penentuan tarif diserahkan ke masing-masing pemerintah provinsi. 

Kedua, Igun juga menyebut potongan untuk pihak aplikator yang sudah diturunkan dari 20 persen menjadi sebesar 15 persen masih terlalu besar. 

Padahal, dalam rapat dengan Kemenhub, Igun dan rekan-rekan sudah meminta agar potongan untuk aplikator maksimal 10 persen.

"Jangan lebih dari 10 persen karena sebesar berapapun tarif yang diberlakukan, jika besaran biaya sewa aplikasi lebih dari 10 persen akan merugikan pendapatan pengemudi ojek daring," katanya. 

Baca juga: Tarif Baru Ojol di Jabodetabek, Tarif Batas Bawah Jadi Rp 2.550, Tarif Batas Atas Rp 2.800

Sementara itu, salah satu pengemudi ojek online lainnya, Joko Pitoyo, menyebut kenaikan tarif ojol yang ditetapkan Kementerian Perhubungan terlalu kecil. 

Nilai kenaikannya masih tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

"Dengan kenaikan 2000 rupiah yang tidak sampai 15 persen, sementara BBM naik sampai 30 persen lebih, itu belum memadai," kata Joko. 

Igun pun berharap Kemenhub merevisi kenaikan tarif ojol sebelum efektif diberlakukan mulai tanggal 10 September 2022 mendatang.

Jika tidak, maka ia mengancam pengemudi ojol akan turun ke jalan untuk melakukan aksi protes. 

"Kami akan aksi massa jika tidak juga dipenuhi," ujarnya.

Baca juga: Pengemudi Ojol Harus Bayar Rp 1.000 Antar Jemput Penumpang di Stasiun Bekasi Timur, PT KAI: Seperti di Mal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Megapolitan
Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Megapolitan
Hingga Senin Malam, Pengunjung Ancol Sentuh Angka 57.200 Orang

Hingga Senin Malam, Pengunjung Ancol Sentuh Angka 57.200 Orang

Megapolitan
Dianiaya gara-gara Tolak Pinjamkan KTP untuk Pinjol, Istri di Tebet Bakal Gugat Cerai Suami

Dianiaya gara-gara Tolak Pinjamkan KTP untuk Pinjol, Istri di Tebet Bakal Gugat Cerai Suami

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com