JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta tengah menelusuri penyebab polusi debu batu bara yang berdampak pada warga di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan, saat ini memang ada aktivitas dari PT Karya Cipta Nusantara (KCN) terkait pemindahan sisa batu bara dari gudang.
"Kami sudah mulai turun, kami memastikan itu pengaruh dari KCN atau lainnya," kata Yogi pada wartawan, Rabu (7/8/2022).
Baca juga: Warga Marunda Kembali Terdampak Pencemaran Debu Batu Bara
Yogi menjelaskan, PT KCN sudah tidak lagi beroperasi, namun mereka sedang mengosongkan pabrik termasuk gudang yang berisi batu bara.
Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup masih menelusuri dari mana debu batu bara itu berasal.
"Kita akan memperdalam lagi sebenarnya sumbernya dari mana, apakah pengaruh dari KCN atau sumber yang lainnya," ujarnya.
"Kami sudah mengutus tim untuk mempelajarinya," ucap dia.
Sebelumnya, warga Rusunawa Marunda kembali mengeluhkan dampak dari debu batu bara.
Di beberapa tower Rusunawa Marunda, tampak debu batu bara berwarna hitam mengotori lantai rusunawa. Pelataran hingga bagian dalam rumah selalu kotor.
"Iya, kalau pintunya dibuka, debunya langsung masuk ke dalam rumah. Terus kalau menjemur baju, debunya nempel di baju," ujar salah seorang warga, Laila, saat ditemui, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Keluhkan Polusi Debu Batu Bara di Marunda, Warga: Anak-anak Batuk dan Pilek
Di samping itu, Laila juga khawatir dengan kondisi kesehatan kedua anaknya yang sensitif terhadap debu.
"Anak-anak juga batuk dan pilek kalau kena debu ini (batu bara)," ungkap perempuan berusia 31 tahun itu.
Pengurus Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM), Cecep Supriyadi mengatakan, pencemaran debu batu bara muncul sejak Sabtu (3/9/2022).
Cecep juga mengirimkan sejumlah foto dan video yang menunjukkan debu berwarna hitam di lantai rusunawa.
"Di Rusunawa Marunda dan sekitarnya telah terjadi lagi pencemaran debu (akibat) batu bara," kata pria yang akrab disapa Cepi itu kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).