JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Romadhoni menyebutkan, kenaikan harga tiket bus yang ditetapkan oleh perusahaan otobus (PO) masih dalam batas wajar.
"Mereka (PO) menaikkan (harga tiket) juga dalam batas wajar. Artinya tidak merugikan penumpang di terminal," ujar Yulza kepada wartawan di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (7/9/2022).
Ia menambahkan, kenaikan harga tiket bus itu tidak bisa dihindari karena pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Meski BBM sudah naik sejak Sabtu, dia menyebut bahwa ada sejumlah PO yang masih bertahan dengan harga lama.
"Kami sudah menanyakan, memang sudah ada yang menaikkan, ada yang belum. Itu tergantung kebijakan perusahaan masing-masing," kata Yulza.
Baca juga: Saat Sopir Angkot Depok Bimbang Tetapkan Tarif Baru, kalau Dinaikkan, Penumpang Hilang...
Sementara itu, Sejumlah PO di Terminal Kampung Rambutan telah menaikkan harga tiket imbas kenaikan harga BBM.
Pegawai PO Madu Kismo, Malik, mengatakan, harga tiket di tempatnya rata-rata naik Rp 30.000 sejak Minggu (4/9/2022).
"Naik kemarin. Naiknya Rp 30.000. Ini tujuan ke Denpasar, Madura, Surabaya, Jawa Timur, Jawa Tengah. Sumatera enggak ada," kata Malik di lokasi, Senin (5/9/2022).
Malik mengatakan, imbas kenaikan harga tiket itu, pembeli menjadi sepi.
"Penumpang juga ada keluhan. Iya (kaget). Tiba-tiba langsung naik. Alasannya karena BBM. Kalau enggak dinaikkan uang jalannya berkurang," kata Malik.
Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik 10 September, Driver Sebut Belum Sebanding dengan Peningkatan Harga BBM
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.