JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten rumah tangga (ART) selebgram Dara Arafah disebut mematikan kamera CCTV di dalam rumah sebelum membawa brankas berisi uang sekitar Rp 700 juta milik majikannya.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya.
"(Kamera) CCTV yang ada di dalam rumah sempat dirusak juga, sehingga kami mungkin menggunakan bantuan (kamera) CCTV dari rumah-rumah tetangga," kata Febri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (7/9/20222).
Baca juga: Brankas Selebgram Dara Arafah Hilang Dibawa ART, Uang Ratusan Juta Raib
Hal senada disampaikan Dara melalui unggahan di akun Instagram miliknya soal rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan pelaku membawa kabur brankas.
"CCTV kamar dimatiin sama dia ya Allah semoga pelaku bisa ketemu. CCTV garasi juga dimatiin," tulis Dara Arafah dalam akun Instagram @daraarafah.
Ditemui usai melaporkan kasus pencurian brankas, Dara Arafah menyampaikan bahwa ART-nya membawa kabur brankas dari dalam kamarnya pada 4 September 2022.
"Brankas itu posisinya ada di kamar, terus dia ngambilnya jam 6 sore pas magrib. Baru sadarnya itu brankas aku sudah enggak ada di rumah pas tanggal 6 jam 12," ungkap Dara.
Baca juga: Pencurian di Pesantren Cengkareng, Motor dan Uang Tunai Milik Ustaz Raib
Keadaan rumahnya pada saat kejadian sepi, hanya ada sang bunda yang berada di dalam kamar lantaran sedang sakit.
"Jam 7 kan kami masih pada di luar, kakak sama Dara di luar, jadi enggak ada di rumah sih," kata adik kandung Dara Arafah, Karmila Arsita, saat ditemui di kediamannya, di Koja, Jakarta Utara.
"Bunda aku juga tidur, jadi enggak ada yang tahu," sambung dia.
Sebelum mencuri brankas milik Dara Arafah, M yang baru bekerja dua bulan disebut meminta izin untuk pulang ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.
"Jam 3 paginya izin ke bunda aku katanya ibunya meninggal. Terus pas aku tanya tetangganya di sana, ibunya masih ada, lagi jualan," ujar Karmila.
M disebut membawa brankas seberat 30 kg milik Dara Arafah dibantu oleh dua orang laki-laki menggunakan sebuah mobil.
"Tadi sudah diambil keterangan dari beberapa saksi, salah satunya dari sopir taksi dan kenek kendaraan yang memang sengaja dipesan dari salah seorang yang terduga sebagai tersangka," tutur Febri.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sopir taksi dan kenek itu hanya diperintahkan untuk mengambil barang.