JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut dirasakan Andika Fauzi (23), pekerja sebuah perusahan start-up di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Laki-laki yang biasa menggunakan sepeda motor dari wilayah Bogor ini perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengisi tangki motor miliknya.
Normalnya, Andika mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 untuk mengisi BBM yang bisa digunakan selama dua hari.
Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik 10 September, Driver Sebut Belum Sebanding dengan Peningkatan Harga BBM
Namun, imbas kenaikan harga yang telah ditetapkan pemerintah pada 3 September 2022, ia harus mengeluarkan uang lebih banyak.
"Setelah BBM naik beberapa hari ini menjadi hitungan baru untuk pengeluaran bulananku sih," kata Andika saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).
"Ini biasanya budget per bulan untuk ongkos kantor hanya Rp 200.000, sekarang bisa menjadi dua kali lipatnya," sambung dia.
Artinya, Andika perlu mengeluarkan uang sekitar Rp 35.000-Rp 40.000 setiap kali membeli bensin, dari sebelumnya hanya Rp 20.000.
Baca juga: Tarif Bus Naik Imbas Kenaikan Harga BBM, Kepala Terminal Kampung Rambutan: Tak Bisa Dihindari
Andika mengaku lebih memilih menggunakan motor pribadi dibandingkan angkutan umum bus guna menghindari kemacetan Jakarta.
"Aku biasanya sih naik motor, enggak pernah naik angkutan umum (bus) karena enggak kuat dengan macetnya Jakarta," kata dia.
Andika menilai, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM kurang tepat karena berdampak berat bagi pekerja dengan gaji pas-pasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.