Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2022, 08:47 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut dirasakan Andika Fauzi (23), pekerja sebuah perusahan start-up di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Laki-laki yang biasa menggunakan sepeda motor dari wilayah Bogor ini perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengisi tangki motor miliknya.

Normalnya, Andika mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 untuk mengisi BBM yang bisa digunakan selama dua hari.

Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik 10 September, Driver Sebut Belum Sebanding dengan Peningkatan Harga BBM

Namun, imbas kenaikan harga yang telah ditetapkan pemerintah pada 3 September 2022, ia harus mengeluarkan uang lebih banyak.

"Setelah BBM naik beberapa hari ini menjadi hitungan baru untuk pengeluaran bulananku sih," kata Andika saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

"Ini biasanya budget per bulan untuk ongkos kantor hanya Rp 200.000, sekarang bisa menjadi dua kali lipatnya," sambung dia.

Artinya, Andika perlu mengeluarkan uang sekitar Rp 35.000-Rp 40.000 setiap kali membeli bensin, dari sebelumnya hanya Rp 20.000.

Baca juga: Tarif Bus Naik Imbas Kenaikan Harga BBM, Kepala Terminal Kampung Rambutan: Tak Bisa Dihindari

Andika mengaku lebih memilih menggunakan motor pribadi dibandingkan angkutan umum bus guna menghindari kemacetan Jakarta.

"Aku biasanya sih naik motor, enggak pernah naik angkutan umum (bus) karena enggak kuat dengan macetnya Jakarta," kata dia.

Andika menilai, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM kurang tepat karena berdampak berat bagi pekerja dengan gaji pas-pasan.

"Aku aja kerja di start-up enggak semua gajinya itu besar dan menyentuh UMR, bahkan di bawah UMR itu banyak. Angkutan perkotaan yang belum merata, tata kota yang sangat semrawut itu menjadi alasan adanya sepeda motor," papar Andika.

Dampak harga ojol naik bagi pekerja 

Kenaikan harga BBM memiliki efek domino, salah satunya menyebabkan tarif ojek online (ojol) naik.

Adapun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat resmi menetapkan tarif baru ojol pada Rabu kemarin.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugianto mengatakan, penyesuaian biaya jasa dilakukan dengan mempertimbangkan harga BBM, upah minimum regional (UMR), dan perhitungan jasa lainnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Tradisional Khawatir Kenaikan Harga BBM Pengaruhi Harga Sembako

Kenaikan tarif ojol ini membuat Marsya Sabatine (23), karyawan perusahaan telekomunikasi di wilayah Senayan, Jakarta Selatan, berpikir ulang sebelum menggunakan jasa ojol.

Sehari-hari, Marsya menggunakan ojol untuk sampai ke kantornya, setelah menggunakan KRL dari Bogor ke Jakarta.

"Biasanya habis Rp 20.000 kalau naik transjakarta. Kalau pakai ojol bisa sampai Rp 30.000-an. Gue belum ke kantor lagi sih setelah BBM naik, tapi pas cek ojol harganya masih sama," kata Marsya.

"Tapi kalau nanti udah naik mungkin bakal mikir-mikir sih naik ojol. Kalau enggak kepepet waktu kayaknya enggak bakal pilih ojol," imbuh dia.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pemkot Tangerang Siapkan Bantuan bagi Sopir Angkutan hingga Nelayan

 Seiring dengan naiknya harga BBM, Marsya berharap pemerintah menaikkan gaji karyawan.

"(Harapannya) kalau buat pemerintah maunya sih dinaikin lagi ya gajinya, kalau buat pihak ojol semoga kenaikan tarifnya enggak bikin syok aja sih," tutur Marsya.

Sementara itu, Andika berharap, dengan adanya kenaikan harga BBM, angkutan umum dan jalan-jalan perkotaan menjadi lebih baik agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Heru Budi Telusuri Laporan Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya

Heru Budi Telusuri Laporan Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya

Megapolitan
Seorang Anak di Bekasi Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Seorang Anak di Bekasi Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Bocah 12 Tahun di Depok Tewas Usai Kemaluannya Diremas Pria Lansia

Bocah 12 Tahun di Depok Tewas Usai Kemaluannya Diremas Pria Lansia

Megapolitan
Pembacokan Pasutri di Warakas Salah Sasaran, Awalnya Geng 'North Side Warrior' Mau Balas Dendam

Pembacokan Pasutri di Warakas Salah Sasaran, Awalnya Geng "North Side Warrior" Mau Balas Dendam

Megapolitan
Fakta Sementara Kebakaran di SMAN 6 Jaksel: Dari Kronologi, Dugaan Penyebab, hingga Korban Jiwa

Fakta Sementara Kebakaran di SMAN 6 Jaksel: Dari Kronologi, Dugaan Penyebab, hingga Korban Jiwa

Megapolitan
Curhat Saat Didatangi Mendag Zulhas, Pedagang di Pasar Asemka: Aduh, Pak, Sepi Banget…

Curhat Saat Didatangi Mendag Zulhas, Pedagang di Pasar Asemka: Aduh, Pak, Sepi Banget…

Megapolitan
Tawuran Geng 'Tugustres' Vs 'Aliansi12' di Tangerang Tewaskan 1 Orang, 18 Remaja Ditangkap

Tawuran Geng "Tugustres" Vs "Aliansi12" di Tangerang Tewaskan 1 Orang, 18 Remaja Ditangkap

Megapolitan
Mendag Zulhas Sambangi Pasar Asemka, Dengar Curhatan Pedagang Aksesori hingga Kosmetik

Mendag Zulhas Sambangi Pasar Asemka, Dengar Curhatan Pedagang Aksesori hingga Kosmetik

Megapolitan
Bau Menyengat Masih Tercium di Ruang Panel yang Terbakar di SMAN 6 Jakarta

Bau Menyengat Masih Tercium di Ruang Panel yang Terbakar di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Puslabfor Periksa HP dan Komputer Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim

Puslabfor Periksa HP dan Komputer Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Siswa Dipulangkan Usai Kebakaran Landa SMAN 6 Jakarta

Siswa Dipulangkan Usai Kebakaran Landa SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kemendagri Evaluasi Setahun Kinerja Heru Budi, Isu Kesehatan dan Kemiskinan Jadi Sorotan

Kemendagri Evaluasi Setahun Kinerja Heru Budi, Isu Kesehatan dan Kemiskinan Jadi Sorotan

Megapolitan
SMAN 6 Jakarta Terbakar, Api Berasal dari Panel Listrik

SMAN 6 Jakarta Terbakar, Api Berasal dari Panel Listrik

Megapolitan
Minta Pengeroyok Pasutri di Warakas Serahkan Diri, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Kejar

Minta Pengeroyok Pasutri di Warakas Serahkan Diri, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Kejar

Megapolitan
Penyebab Bocornya Pipa PDAM di Bekasi yang Bikin Suplai Air Warga Terganggu

Penyebab Bocornya Pipa PDAM di Bekasi yang Bikin Suplai Air Warga Terganggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com