JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta unjuk rasa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, semakin ramai pada Kamis (8/9/2022) sore.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 16.00 WIB, massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), serta badan eksekutif mahasiswa (BEM) dari sejumlah universitas tiba di kawasan Patung Kuda.
Sebelumnya, peserta unjuk rasa yang berdemonstrasi tepat di Jalan Medan Merdeka Barat itu hanya terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Saat tiba di kawasan Patung Kuda, massa dari HMI langsung melakukan orasi serta menyampaikan tuntutannya, yakni menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, untuk menurunkan harga BBM.
"Menaikkan harga BBM dan mengurangi subsidi, itu sama dengan mengorbankan rakyat Indonesia," kata orator dari mobil komando HMI.
"Maka dari itu, kami meminta Presiden Jokowi untuk menurunkan harga BBM," sambung dia.
Selain berorasi, demonstran dari HMI meminta kepada petugas kepolisian agar tidak bersikap respresif terhadap pengunjuk rasa yang berdemonstrasi.
Meski kawasan Patung Kuda diguyur rihujan, sejumlah organisasi mahasiswa tetap bersemangat menyampaikan pendapatnya di muka umum.
Sebagai informasi, kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Harga baru BBM bersubsidi dan non-subsidi mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi, dalam jumpa pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Kepresidenan, Sabtu (3/9/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.