Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Kuliner Legendaris Jakarta Sejak 1958

Kompas.com - 10/09/2022, 08:00 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta banyak menyimpan tempat menarik untuk dikunjungi bagi masyarakat.

Salah satunya adalah restoran Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Menteng Jakarta Pusat, yang menjual makanan legendaris Ibu Kota.

Restoran yang berjarak 1,5 kilometer dari Monumen Nasional (Monas) ini memiliki menu andalan yang sesuai dengan namanya, yakni Nasi Goreng Kambing.

Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini telah didirikan sejak tahun 1958, dan bermula dari lapak kaki lima milik H. Nein.

Kemampuan H. Nein meramu berbagai rempah untuk menciptakan resep yang pas untuk nasi goreng kambing menjadikan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih atau NasGorKam BonSir menjadi salah satu kuliner legendaris di Indonesia.

"Awalnya memang kaki lima, tapi seiring berkembangnya waktu, kami buka cabang dan cabangnya itu ada yang restoran, ada yang kaki lima," ucap Rahadi, anak H Nein sekaligus tim operasional dari Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih.

Baca juga: Menyelisik Warteg Legendaris Warmo di Tebet, Langganan Para Artis hingga Pejabat

Meski restoran Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih terbilang sederhana, menu Nasi Goreng Kambing yang disajikan oleh tempat ini kaya akan rasa.

Rasa rempah nan gurih sangat terasa ketika sesuap nasi goreng masuk ke dalam mulut.

"Ada resep khusus yang enggak bisa ditiru oleh orang lain, karena di bumbu utama itu, sudah mixed (bercampur) dengan beberapa bumbu juga," kata Rahadi.

Tak hanya rasa rempah yang kuat, melimpahnya daging kambing dan emping yang dipadukan dengan nasi goreng juga menjadi nilai tambah dari nasi goreng ini.

Berbeda dengan sajian nasi goreng pada umumnya, sambal dan acarnya dibuat terpisah di mangkuk kecil.

Penikmat nasi goreng pun tidak perlu takut merasa pedas karena dapat memilih sendiri rasa pedas yang diinginkan.

Baca juga: RM Pondok Djaja, Rumah Makan Padang Tertua di Jakarta dan Upaya Menjaga Rasa serta Keotentikan

Menu yang tersedia di restoran itu pun tak hanya sebatas Nasi Goreng Kambing, namun menu lain seperti Nasi Goreng Sosis Bakso, Sop Kambing, Sate Ayam, Sate Kambing juga tersedia di restoran tersebut.

Meski lebih dikenal sebagai Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, nama restoran itu kini sudah berubah menjadi NasGorKam BonSir.

Hal itu ia lakukan untuk menjaga keaslian rasa dan merek dari kuliner yang sudah ia buat bersama dengan keluarganya.

Tak hanya itu, ia juga menyertakan tagar #GueMakanYangAsli sebagai pendukung bahwa menu yang Rahadi buat memang kuliner legendaris yang ada di Jakarta.

"Jadi, kami mengantisipasinya itu pakai hashtag (tagar) #GueMakanYangAsli dan namanya juga disingkat NasGorKam BonSir. Jadi memang ada yang pakai nama Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, jadi kami singkat saja dan sekarang sudah menjadi hak paten," ucap Rahadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com