JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan salah satu hal yang membuat pemadaman kebakaran terhambat karena minimnya sumber air yang tersedia.
Meskipun ada infrastruktur hidran sebagai pendukung usaha pemadaman api, namun jumlah ketersediaannya belum memadai.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan ada 1.213 hidran di seluruh kota Jakarta.
"Namun, hanya sekitar sepertiga atau 421 hidran yang berfungsi sempurna dan memiliki tekanan cukup untuk pemadaman," tutur Satriadi, dilansir dari Antara, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Ada 8.004 Kebakaran Terjadi Sepanjang 2018-2022, Korsleting Jadi Penyebab Terbanyak
Hal tersebut, kata Satriadi, karena selama ini air hidran juga disuplai dari air perpipaan yang dikelola oleh Aetra dan Palyja.
Namun saluran air untuk hidran perkotaan tersebut dan konsumsi perumahan bersatu yang menyebabkan tekanan air menjadi kecil.
"Terlebih air perpipaan juga belum sampai ke semua tempat. Akhirnya kami mengandalkan sumber air alam seperti got, kali atau saluran," kata Satriadi.
Belum lagi, kata Satriadi, banyak hunian yang berkurang unsur keamanan terhadap efek kebakaran karena alasan keamanan dengan memasang teralis besi di jendela bangunan.
Hambatan itu pernah terjadi saat enam penghuni indekos meregang nyawa dan tiga lainnya terluka bakar dalam kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022) pagi.
Baca juga: Ada 8.004 Kebakaran Terjadi Sepanjang 2018-2022, Korsleting Jadi Penyebab Terbanyak
Saat itu, polisi menduga korban sulit menyelamatkan diri karena teralis besi yang terpasang dari lantai dua hingga empat ruko.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.