JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan tak menyurutkan semangat massa dari sopir taksi online yang menggelar demonstrasi di depan kantor Gojek di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang.
Pantauan Kompas.com di lokasi, massa aksi tersebut tetap bertahan di tengah guyuran hujan untuk menyuarakan pendapat ke pihak Gojek selaku aplikator.
Tampak massa aksi masih berkumpul mengelilingi satu mobil komando yang terparkir di depan kantor Gojek itu.
Baca juga: Demo di Depan Kantor Gojek Ricuh, Massa Sopir Gocar Saling Dorong dengan Polisi
"Meski diguyur hujan, kami tetap melakukan aksi. Ayok kawan-kawan tunjukan semangat. Kita berjuang sama-sama," kata orator dari atas mobil komando.
Massa aksi yang tidak berteduh justru malah memeriahkan demonstrasi dengan berjoget diiringi lagu Marumere.
Untuk diketahui, ada tiga tuntutan yang disuarakan oleh para driver taksi online tersebut.
Pertama, pihak Gojek selaku aplikator bisa menyesuaikan tarif kepada driver seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kedua, aplikator juga diminta potongan komisi terhadap driver taksi online diperkecil dari yang sebelumnya disebut sebesar 20 persen.
Tuntutan ketiga, Gojek juga diminta untuk memisahkan aplikasi lokal dengan taksi konvensional.
Baca juga: Demo di Depan Kantor Gojek, Sopir Gocar Tolak Mediasi di Dalam Gedung
Sebagai informasi, pemerintah telah resmi menaikan harga tiga jenis BBM mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Baca juga: Demo di Kantor Gojek, Sopir Gocar: Pisahkan Aplikasi Kami dengan Taksi Konvensional!
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.