Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul 15.23, Terjadi Bentrokan Antarkelompok Pedemo yang Tolak Kenaikan BBM

Kompas.com - 12/09/2022, 16:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sempat ricuh lantaran terjadi bentrokan antarkelompok pedemo di kawasan patung kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (9/12/2022).

Mulanya, kelompok yang yang mengatasnamakan Poros Baru Batavia Memaggil (PR-BBM) beserta mobil komandonya tiba di depan gedung Sapta Pesona sekitar pukul 14.30.

Baca juga: 2 Kelompok yang Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda Bentrok, Polisi: Ada Miskomunikasi

Mereka lalu berorasi sambil membentangkan spanduk bertuliskan "tolak kenaikan harga BBM" dan "tolak pasal-pasal kontroversial dalam RUU RKUHP".

Di saat bersamaan di lokasi yang sama, massa aksi dari kelompok Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) tampak duduk dan berdoa bersama di depan kawan berduri Jalan Medan Merdeka Barat. 

Seorang orator dari atas mobil komando terdengar mengarahkan massa aksi untuk mengumandangkan takbir dan bershalawat. Setelah itu, massa aksi yang sedang melakukan doa bersama menghampiri peserta di depan Gedung Sapta Pesona.

Tiba-tiba, massa aksi dari dua kelompok berbeda itu pun terlibat adu mulut. Sesaat kemudian, kedua kelompok massa pun terlibat saling dorong. Tampak sejumlah massa melempari botol dan sejumlah barang lainnya ke arah mobil komando PR-BBM.

Beberapa di antaranya bahkan memukuli dan mengusir mobil komando dari depan Gedung Sapta Pesona. Massa aksi dari PR-BBM dan mobil komandonya langsung bergegas meninggalkan lokasi.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Peserta Unjuk Rasa Gelar Doa Bersama di Kawasan Patung Kuda

Massa aksi dari GNPR tampak mengejar massa beserta mobil komando kelompok PR-BBM yang bergerak ke arah Jalan MH Thamrin.

Hingga kini, petugas gabungan TNI-Polri masih terus berusaha menenangkan massa aksi dan meminta mereka kembali berkumpul ke titik aksi Petugas gabungan TNI-Polri juga membentuk barikade di balik kawat berduri yang membentengi Jalan Medan Merdeka Barat. 

Dari belakang barikade petugas terdapat water barrier dan kendaraan taktis bersiaga untuk mencegah massa bergerak ke arah Istana Negara.

Adapun polisi menyebutkan bahwa bentrokan terjadi karena miskomunikasi. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, massa aksi dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat arah selatan merasa terganggu dengan kehadiran kelompok lain di depan Gedung Sapta Pesona.

"Kalau pantauan kami, ada miskom, karena tadi di satu ruas jalan yang lain, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, ada satu aliansi lagi yang datang dan menyampaikan pendapatnya di muka umum," kata Komarudin di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Senin (12/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com