Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Sebut JIS Tak Layak Gelar FIFA Matchday, Wagub DKI Merespons

Kompas.com - 12/09/2022, 22:01 WIB
Sania Mashabi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai polemik Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang enggan menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) untuk menggelar laga "FIFA Matchday".

Menurut Riza, JIS sudah memenuhi kemegahan dan berstandar internasional.

"Secara umum JIS itu tidak hanya baik dan megah, tapi juga kapasitas ya besar dan memenuhi standar internasional," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/9/2022).

Kendati demikian, Politisi Partai Gerindra ini menyadari bahwa JIS masih memiliki berbagai macam kekurangan.

Baca juga: Duduk Perkara JIS Disebut PSSI Tak Layak dan Bantahan Jakpro

Riza pun menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berusaha menyempurnakan kondisi stadion yang berada di Jakarta Utara itu.

"Hanya bagus megah dan lain-lain juga memenuhi standar internasional. Nanti ada beberapa yang memang harus disempurnakan," ujar dia.

Pembahasan soal JIS yang disebut tidak sesuai standar federasi sepakbola internasional FIFA ramai diperbincangkan publik sepanjang akhir pekan lalu.

Duduk perkara polemik ini berawal ketika organisasi PSSI mengumumkan bahwa JIS batal menjadi lokasi digelarnya FIFA Matchday

Baca juga: Polemik Terkait JIS Terus Mengundang Komentar

Laga FIFA Matchday itu adalah pertandingan antara timnas Indonesia dan Curacao yang akan digelar dua kali September ini.

Laga pertama dijadwalkan berlangsung di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September 2022, Jawa Barat.

Sementara laga kedua direncanakan digelar di JIS pada 27 September 2022.

"Namun, setelah PSSI melakukan uji kelayakan, JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday," kata Sekjen Yunus Nusi dalam siaran pers yang tayang di website PSSI, Jumat (9/9/2022).

Ia menyebut ketidaklayakan itu diketahui dari hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI.

Tim menemukan infrastruktur JIS mulai dari area parkir, akses jalan menuju stadion, area drop off tim, hingga perimeter tribune diklaim belum sesuai standar.

Baca juga: 3 Anggota Partainya Usul Bentuk Pansus JIS, Gerindra DKI Sebut Tetap Dukung Anies

Yunus menambahkan, untuk ukuran JIS yang begitu megah (dengan daya tampung 80 ribu kursi) hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat itu sangat riskan.

"Padahal, jika timnas main, animo masyarakat untuk ber duyun-duyun ke stadion sangat tinggi," katanya.

Selain itu, pintu masuk stadion hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.

"Di samping itu, terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum," kata Yusus Nusi dilansir dari laman resmi PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com