Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kenaikan Harga BBM terhadap ABK di Kampung Nelayan, "Kami yang di Bawah Makin Ribet"

Kompas.com - 13/09/2022, 09:43 WIB
Zintan Prihatini,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohimudin (27) seorang anak buah kapal atau ABK di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut berdampak pada sektor transportasi laut.

Dari yang biasanya hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 400.000 per hari untuk BBM, kini ia harus menggelontorkan uang lebih banyak untuk membeli bensin.

“Rp 400.000 belum oli, oli aja 100.000 berarti 500.000. Gara-gara BBM naik, kami kena imbasnya,” kata Rohimudin saat ditemui Kompas.com, Senin (12/9/2022).

Biasanya, kapal yang dibawanya mengangkut penumpang dan kebutuhan masyarakat, di antaranya tabung gas elpiji, galon kemasan, es batu, ikan, udang, hingga kebutuhan pokok.

Baca juga: Curhat Ojol dan Sopir Angkot Saat Terima Bantuan Beras dari Polisi: Apalagi BBM Lagi Naik...

Laki-laki yang telah bekerja selama lima tahun menjadi ABK ini mengatakan, dalam sehari ia bisa menggunakan minimal 40 liter BBM dari Cilincing ke Muara Gembong, Kampung Muara Bendera, Bekasi.

Kenaikan harga BBM, kata dia, juga berdampak pada naiknya tarif transportasi. Bila sebelumnya penumpang membayar Rp 15.000, saat ini mereka harus membayar Rp 20.000.

“Naiknya (tarif kapal) Rp 5.000,” imbuhnya.

Beberapa penumpang pun protes akan kenaikan tarif tersebut. Namun, mereka tetap naik kapal lantaran tidak ada transportasi lain yang lebih murah.

Baca juga: Curhat Sopir Angkot Naikkan Tarif karena Harga BBM Naik: Kadang Kami Bertengkar dengan Penumpang

“Ada lah pasti (penumpang protes) sedangkan dia misalkan harga jual udang atau ikan Rp 30.000, pas BBM naik harga tetap Rp 30.000. Dia kan enggak dapat untung paling ngeluh,” tutur Rohimudin.

Kendati terdampak kenaikan harga BBM, Rohimudin mengaku belum mendapatkan bantuan subsidi jenis apa pun. Dirinya berharap, agar BBM tak naik kembali agar rakyat tidak kesusahan untuk mencari nafkah.

“Ini kan kalau naik lagi naik lagi kami yang di bawah makin ribet sedangkan kita transportasi dari BBM (kalau) dinaikin lagi, habislah kita,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com