JAKARTA, KOMPAS.com - Rohimudin (27) seorang anak buah kapal atau ABK di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut berdampak pada sektor transportasi laut.
Dari yang biasanya hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 400.000 per hari untuk BBM, kini ia harus menggelontorkan uang lebih banyak untuk membeli bensin.
“Rp 400.000 belum oli, oli aja 100.000 berarti 500.000. Gara-gara BBM naik, kami kena imbasnya,” kata Rohimudin saat ditemui Kompas.com, Senin (12/9/2022).
Biasanya, kapal yang dibawanya mengangkut penumpang dan kebutuhan masyarakat, di antaranya tabung gas elpiji, galon kemasan, es batu, ikan, udang, hingga kebutuhan pokok.
Baca juga: Curhat Ojol dan Sopir Angkot Saat Terima Bantuan Beras dari Polisi: Apalagi BBM Lagi Naik...
Laki-laki yang telah bekerja selama lima tahun menjadi ABK ini mengatakan, dalam sehari ia bisa menggunakan minimal 40 liter BBM dari Cilincing ke Muara Gembong, Kampung Muara Bendera, Bekasi.
Kenaikan harga BBM, kata dia, juga berdampak pada naiknya tarif transportasi. Bila sebelumnya penumpang membayar Rp 15.000, saat ini mereka harus membayar Rp 20.000.
“Naiknya (tarif kapal) Rp 5.000,” imbuhnya.
Beberapa penumpang pun protes akan kenaikan tarif tersebut. Namun, mereka tetap naik kapal lantaran tidak ada transportasi lain yang lebih murah.
Baca juga: Curhat Sopir Angkot Naikkan Tarif karena Harga BBM Naik: Kadang Kami Bertengkar dengan Penumpang
“Ada lah pasti (penumpang protes) sedangkan dia misalkan harga jual udang atau ikan Rp 30.000, pas BBM naik harga tetap Rp 30.000. Dia kan enggak dapat untung paling ngeluh,” tutur Rohimudin.
Kendati terdampak kenaikan harga BBM, Rohimudin mengaku belum mendapatkan bantuan subsidi jenis apa pun. Dirinya berharap, agar BBM tak naik kembali agar rakyat tidak kesusahan untuk mencari nafkah.
“Ini kan kalau naik lagi naik lagi kami yang di bawah makin ribet sedangkan kita transportasi dari BBM (kalau) dinaikin lagi, habislah kita,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.