Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

550 Pohon Terdampak Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A

Kompas.com - 13/09/2022, 10:44 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 550 pohon terdampak pembangunan MRT Jakarta fase 2A rute Thamrin-Kota.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial mengatakan, dari 550 pohon tersebut, 517 pohon akan ditebang dan diganti 10 kali lipat.

"Selama proses pembangunan CP202 MRT Jakarta fase 2A, terdapat total 550 pohon terdampak yang terdiri dari 517 pohon yang akan diganti dengan 5.170 pohon pengganti, serta 33 pohon akan direlokasi," kata Rendi dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Jalur MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Tua Selesai pada 2028

Rendi menjelaskan, dari 550 pohon yang terdampak, 149 pohon berada di Kelurahan Kebon Kelapa, 67 pohon di Kelurahan Petojo Utara.

Kemudian, enam pohon di Kelurahan Krukut, 293 pohon di Kelurahan Maphar, dan 35 pohon di Kelurahan Keagungan.

Untuk menggantikan pohon yang terdampak pembangunan, PT MRT Jakarta akan menanam 5.170 pohon pengganti berdiameter kurang lebih 20 sentimeter dengan tinggi 4 sampai 5 meter.

"Sejumlah 5.170 pohon pengganti tersebut akan ditanam kembali di area Kebon Bibit Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta," ujar Rendi.

Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas Pekerjaan Stasiun MRT Thamrin, Berlaku hingga 20 Januari 2023

"Sejumlah 33 pohon akan direlokasi ke lokasi yang akan ditentukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta," lanjut dia.

Adapun penanaman pohon pengganti di area Kebon Bibit Srengseng Sawah saat ini sedang berlangsung.

Pohon pengganti telah mulai ditanam mengikuti spesifikasi pohon yang ditentukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

"Setiap pohon yang diganti dan direlokasi akan dirawat demi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan," ucap Rendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com