Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya: Penyerang Kantor Apartemen di Pluit Orang Suruhan Pengelola

Kompas.com - 13/09/2022, 14:57 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku yang menyerang dan merusak kantor pengelola apartemen di kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan orang suruhan manajemen apartemen tersebut.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan ketika menanggapi adanya insiden penyerangan apartemen yang terjadi pada Senin (12/9/2022) kemarin.

"Pengelola mengerahkan sejumlah orang, bukan karyawan apartemen, untuk membuka segel kantor pengelola," ujar Zulpan, Selasa (13/9/2022).

Menurut Zulpan, pengelola apartemen mengerahkan sejumlah orang hingga berujung bentrok dengan penghuni karena kantor pengelola disegel penghuni.

Baca juga: Kantor Apartemen di Pluit Diserang, Penghuni hingga Satpam Alami Luka-luka

Kantor tersebut disegel karena adanya konflik antara penghuni dengan pihak pengelola akibat kenaikan biaya iuran pengelolaan lingkungan (IPL) apartemen tersebut.

"Pihak pengelola mematikan air dan listrik kepada penghuni yang tidak membayar IPL setelah dilayangkan surat peringatan. Setelah air dan listrik diputus, kemudian warga menyegel kantor pengelola," kata Zulpan.

Zulpan mengeklaim bahwa situasi di apartemen kawasan Pluit tersebut saat ini sudah kondusif.

TNI-Polri dan pemerintah daerah sudah memediasi penghuni dan pengelola apartemen yang bertikai.

"Telah melakukan mediasi antara kedua belah pihak, dan kedua belah pihak telah sepakat untuk menahan diri serta tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kamtibmas," ucap Zulpan.

Baca juga: Polisi Sebut Penyerangan dan Perusakan Apartemen di Pluit Dilakukan Sendiri oleh Pengelola

Diberitakan sebelumnya, apartemen di kawasan Pantai Mutiara, Pluit, diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Senin (12/9/2022) pukul 05.30 WIB.

Salah satu penghuni apartemen, Yusuf Rusly (68), mengaku bahwa ia sedang tidur saat mendapatkan telepon dari penghuni lainnya terkait peristiwa tersebut.

"Saya lihat dari atas banyak gerombolan (orang) datang, kurang lebih di atas 50 sampai 100 orang," ucap Yusuf.

Menurut Yusuf, konflik yang terjadi berkaitan dengan iuran pengelolaan lingkungan yang belum lama ini dinaikkan pengelola apartemen.

Iuran itu ditujukan untuk perawatan gedung, lift, area komunal, kebersihan, serta keamanan.

"Warga dinaikkan iuran tiap bulannya, biasanya Rp 15.000, sekarang Rp 23.000, ada 53 persen (kenaikan iuran)," terang Yusuf.

Baca juga: Kronologi Penyerangan Apartemen di Pluit, Diduga akibat Konflik antara Penghuni dan Pengelola

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com