JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya belum dapat membuat ruas jalan di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, yang ditutup karena aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Selasa (12/9/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Negara dan Monumen Nasional (Monas) masih diberlakukan karena massa aksi masih bertahan di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya.
"Saat ini 2.000 mahasiswa masih bertahan. Dampaknya adalah akses jalan menuju Jalan Medan Merdeka, Simpang Harmoni dan sekitarnya masih ditutup dan kami alihkan," ujar Zulpan, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Massa Aksi Belum Bubar dari Patung Kuda, Polisi Lantunkan Asmaul Husna
Saat ini, kata Zulpan, kepolisian masih terus mengimbau massa aksi demonstrasi agar segera membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya.
"Kami akan mengupayakan langkah-langkah persuasif dan humanis. Kalau batas waktu sebenarnya mereka sudah lewat," kata Zulpan.
Adapun demonstrasi tersebut merupakan respons terhadap kenaikan harga pertalite, solar dan pertamax pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda, Massa Berusaha Terobos Barikade Kawat Berduri
Harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.