JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau agar siswa tidak terprovokasi untuk ikut-ikutan berdemonstrasi kenaikan harga BBM karena berpotensi berujung tindak kriminal.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I, Aroman mengatakan imbauan itu disampaikan mengingat gelombang aksi demonstrasi terus bergulir dalam beberapa hari belakangan ini setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
"Kami ingin memastikan siswa siswa kami tidak terprovokasi dan menjalankan tugasnya sebagai siswa," kata Aroman dilansir dari Antara, Rabu (14/9/2022).
Aroman mengatakan jika siswanya kedapatan terlibat dalam aksi kriminal dalam demonstrasi, maka Pemkot Jakbar akan menyerahkan persoalan tersebut ke penegak hukum.
Pihak sekolah juga sudah menyiapkan beragam sanksi jika ada siswanya terlibat aksi kriminal dalam demonstrasi.
"Sesuai tata tertib masing0-masing sekolah. Kami perhatikan tingkat pelanggarannya, kalau hanya nonton demo kan tidak terlibat," tambah Aroman.
Hingga saat ini, Aroman memastikan belum ada informasi keterlibatan siswa dari Jakarta Barat yang ikut dalam demonstrasi.
Sebelumnya, beberapa aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi selama satu minggu terakhir.
Aksi tersebut dilakukan oleh beragam kelompok massa yakni elemen mahasiswa, buruh hingga organisasi masyarakat lainya.
Di Jakarta sendiri, demonstrasi dilakukan di dua titik utama yakni Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Badar dan depan gedung DPR, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.