JAKARTA, KOMPAS.com - S (40), seorang pria yang tewas usai kebakaran di rumahnya di Jalan Asyafiyah RT 007 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, sempat berniat mendirikan pondok pesantren.
Hal itu diungkap adik kandung S, Cahyo (35), saat ditemui di rumah duka, Rabu (14/9/2022).
"Niatnya mau resign dulu dari kerjaannya, baru mau buat pondok pesantren," kata Cahyo.
Cahyo menuturkan, S merupakan pegawai Perusahaan Gas Negara (PGN) yang berkantor di daerah Bantargebang, Bekasi.
Cahyo menambahkan, pihak keluarga berencana mengabulkan impian S meski yang bersangkutan telah tiada.
"Insyallah, ada niatan buat kabulin," kata Cahyo.
Kebakaran itu diduga karena korsleting atau hubungan pendek arus listrik.
Baca juga: 1 Penghuni Tewas akibat Kebakaran Rumah di Cipayung, Anak dan Istrinya Kritis
"Penyebab kebakaran diduga korsleting di bagian ruang keluarga," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman saat dikonfirmasi, Rabu.
Api kemudian menyambar sofa dan meja di ruang keluarga itu.
"Asap berasal dari ruang keluarga, dari meja dan sofa," ujar Gatot.
Berdasarkan pantauan, stop kontak di ruang keluarga itu hangus. Di dekatnya ada sofa yang juga hangus terbakar.
Baca juga: Kebakaran Rumah di Cipayung yang Tewaskan 1 Penghuni Diduga akibat Korsleting, Api Menyambar Sofa
Saat kebakaran terjadi, warga setempat memecahkan kaca di lantai dua rumah itu untuk menyelamatkan penghuni.
"Warga bernisiatif menolong korban yang berada di dalam dengan memecahkan kaca jendela untuk masuk ke dalam," kata Gatot.
Ketika warga masuk ke dalam, S ditemukan dalam keadaan telungkup melindungi SS dan TM.
Kebakaran itu dilaporkan terjadi pada pukul 03.30 WIB. Api muncul dari lantai dua rumah tersebut.
Baca juga: Kebakaran Rumah di Cipayung Tewaskan 1 Orang, Warga Sempat Pecahkan Kaca untuk Selamatkan Penghuni
Para korban berhasil keluar rumah, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat karena menderita luka dan mengalami sesak napas.
Namun, nyawa S tidak tertolong dan meninggal di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.