Pantau Situasi DKI hingga Bekasi dari Udara, Kapolda Metro: Situasi Kondusif

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Fadil Imran melakukan patroli udara untuk memantau situasi keamanan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Rabu (14/9/2022).

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @Kapoldametrojaya, tampak Fadil duduk di dalam helikopter yang lepas landas dari landasan Ditrektorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya.

"Siang Ini saya melakukan patroli udara untuk memantau situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Start dari Polda Metro Jaya mengarah ke Bekasi dilanjutkan mengarah ke Jakarta Utara," ujar Fadil, dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Apresiasi Demo Kenaikan BBM Tetap Kondusif

Dari atas helikopter, jenderal bintang dua Polri itu terlihat mengamati situasi sejumlah titik di Jakarta. Menurut Fadil, situasi di DKI Jakarta serta wilayah penyangga dipastikan aman dan kondusif.

"Alhamdulillah hari ini cuaca cerah, situasi pun kondusif," kata Fadil.

Adapun pemantauan melalui udara tersebut dilakukan setelah beberapa pekan terakhir terjadi aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, pada Rabu hari ini masyarakat tetap beraktivitas normal walaupun masih terdapat aksi demonstrasi.

"Hasil pantauan yang didapat situasi secara umum aman terkendali. Masyarakat menjalani aktifitas secara normal," kata Zulpan melalui pesan singkat.

Baca juga: Kapolda Metro Minta Warga Tak Bakar Ban dan Blokir Jalan jika Demo soal Kenaikan Harga BBM

Adapun pemerintah telah resmi menaikan harga pertalite, solar dan pertamax pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.

Baca juga: Jelang Kenaikan Harga BBM, Kapolda Metro Jaya Klaim Belum Temukan Kasus Penimbunan