JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).
Demonstrasi dimulai pukul 15.30 WIB. Kemudian massa membakar ban di Jalan Merdeka Selatan atau di gerbang sisi timur Gedung Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 16.30 WIB.
Pada pukul 17.00 WIB, massa mencoba merangsek masuk ke Balai Kota. Pantauan Kompas.com, massa berhasil menggeser sedikit gerbang tersebut.
Baca juga: Pantau Situasi DKI hingga Bekasi dari Udara, Kapolda Metro: Situasi Kondusif
Sejumlah massa aksi yang memasuki Balai Kota DKI itu langsung diadang oleh kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Massa aksi kemudian perlahan mundur usai gerbang tersebut ditutup kembali oleh kepolisian dan Satpol PP. Meski demikian, massa aksi masih berusaha mendorong gerbang Balai Kota.
Untuk diketahui, tuntutan dalam aksi ini adalah agar DPRD DKI Jakarta keluar menemui massa aksi.
"Keluar Pak DPRD (DKI)," ujar massa aksi.
"Jangan terlalu nyaman untuk menutupi kesalahan para pemerintah yang duduk di dalam Balai Kota," kata massa aksi.
Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Apresiasi Demo Kenaikan BBM Tetap Kondusif
Adapun pemerintah telah resmi menaikan harga pertalite, solar dan pertamax pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.