JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta telah menetapkan tiga nama calon penjabat (Pj) gubernur pengganti Anies Baswedan yang akan habis jabatannya pada 16 Oktober.
Penetapan itu dilakukan dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) yang digelar pada Selasa (13/9/2022) kemarin
Ketiga nama yang terpilih yakni:
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono (9 suara)
Sekda DKI Marullah Matali (9 suara)
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar (6 suara)
Ketiga nama itu akan diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri dan nantinya diteruskan ke Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi lah yang akan memilih satu nama untuk menjabat sebagai PJ Gubernur DKI.
Pj Gubernur akan menjabat sampai ada gubernur definitif yang terpilih dalam Pilkada 2024 mendatang.
Lalu, seperti apa tanggapan ketiga sosok yang terpilih itu?
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menilai, proses pemilihan penjabat gubernur DKI Jakarta masih jauh dan akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri.
"Masih ada proses lagi. Masih jauh kan masih diproses di Kemendagri," kata Heru kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).
Heru pun mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan DPRD DKI, Kementerian Dalam Negeri, maupun Presiden Joko Widodo mengenai pemilihan penjabat gubernur DKI Jakarta.
"Enggak ada (komunikasi)," ujar dia.
Baca juga: Diajukan Jadi Calon Pj Gubernur DKI, Kasetpres: Masih Jauh
Adapun Heru bukan nama yang asing di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebelum diboyong Jokowi ke Istana, ia malang melintang mengisi berbagai jabatan di Pemprov DKI.
Heru memulai karirnya di Pemprov DKI sebagai staf khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993. Karirnya terus menanjak hingga didapuk sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014.
Selanjutnya pada 2015 Heru sempat menduduki jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar meminta doa dan mengucapkan terima kasih karena namanya menjadi salah satu yang dipercaya.
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh yang terhormat pimpinan dan anggota DPRD DKI sebagai representasi politik masyarakat Jakarta," ujarnya, seperti dilansir Antara, Kamis (15/9/2022).
Saat ditanya mengenai kesiapannya apabila benar terpilih sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Bahtiar belum mau menanggapi lebih jauh.
Baca juga: Masuk dalam Jajaran Calon Pj Gubernur DKI, Bahtiar: Terima Kasih, Mohon Doanya
Tak seperti dua calon lainnya, Bahtiar tak punya pengalaman berkarir di lingkup Pemprov DKI Jakarta.
Pria asli Bone, Sulawesi Selatan itu menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor.
Setelah lulus pada 1995, ia langsung berkarir di Kemendagri.
Bahtiar pernah menjabat sebagai Kepala sub Direktorat Ormas Dirjen Polpum Kemendagri.
Nama Bahtiar juga kerap muncul di media saat ia menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri.
Bahtiar lalu dilantik menjadi Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum oleh Mendagri Tito Karnavian pada 27 Juli 2020.
Meski tak punya pengalaman berkarir di Pemprov DKI, namun Bahtiar punya nilai plus karena berpengalaman memimpin daerah.
Pada September 2020 Bahtiar sempat ditunjuk sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau, menggantikan Isdianto yang cuti untuk mengikuti Pilkada.
Marullah hingga saat ini belum memberi tanggapan terkait terpilihnya dia sebagai salah satu calon Pj Gubernur DKI.
Kompas.com telah mencoba menghubungi Marullah lewat telpon dan pesan singkat, namun ia belum merespons.
Adapun Marullah Matali mendedikasikan hidupnya sebagai seorang birokrat di lingkungan Pemprov DKI sejak tahun 1996.
Ia memulai karier sebagai staf Biro Bina Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta.
Lalu, kariernya perlahan naik hingga menjadi Kepala Biro Pendidikan dan Mental Prov DKI Jakarta.
Karier Marullah makin moncer di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia dipercaya menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan juga Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.
Pada 2018, ia pun dilantik Anies sebagai Wali Kota Jakarta Selatan.
Marullah mulai memegang jabatan sebagai aparatur sipil negara (ASN) nomor 1 di Pemprov DKI sejak Januari 2021 lalu, menggantikan Saefullah yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Ia terpilih sebagai Sekda DKI lewat tahapan seleksi terbuka, mengalahkan 17 pesaingnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.