Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Sebulan Kebakaran Berlalu, Rencana Relokasi Warga Simprug Belum Dapat Kepastian

Kompas.com - 15/09/2022, 15:36 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta cenderung belum memberikan kepastian berkait rencana relokasi korban kebakaran di Jalan Simprug Golf II, Jakarta Selatan.

Sebagai informasi, kebakaran di Jalan Simprug Golf II terjadi pada 21 Agustus 2022, atau hampir satu bulan lalu.

"Iya, itu (relokasi warga Simprug) kan insya Allah (dilakukan). Itu semua seperti yang juga di Pasar Gembrong (korban kebakaran yang direlokasi) dan lain-lain," tutur Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Menurut dia, Pemprov DKI pasti bakal memberikan pengumuman andai warga Jalan Simprug Golf II benar-benar direlokasi.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Carikan Rusun untuk Relokasi Korban Kebakaran di Simprug

Riza menegaskan, komunikasi berkait relokasi itu akan dilakukan oleh kecamatan dan kelurahan setempat.

"Pemprov pasti memberikan pemberitahuan ya. Itu (pemberitahuan) dari kelurahan dan kecamatan setempat nanti," sebut politisi Gerindra itu.

Untuk diketahui, sebanyak 50 pemilik rumah terdampak kebakaran Simprug Golf kembali mendirikan bangunan selama periode pemulihan.

"Kurang lebih sudah 50 persen dari 102 pemilik rumah yang mulai membuat atau mendirikan bangunan," kata Camat Kebayoran Lama Iwan Santoso, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Korban Kebakaran di Simprug Mulai Bangun Kembali Rumahnya

Iwan mengatakan, sebelumnya warga Simprug sudah membersihkan rumah dari sampah dan puing-puing sisa kebakaran agar bisa ditempati kembali.

Iwan berujar Kecamatan Kebayoran Lama akan terus memantau bantuan pascakebakaran yang disalurkan kepada warga, mulai dari administrasi kependudukan, tempat pengungsian, hingga kebutuhan sehari-hari.

Bahkan tidak hanya pemerintah, relawan dan donator juga berkontribusi dengan menyalurkan sandang dan pangan setiap harinya.

Secara bertahap, setiap pekan para relawan dan donatur juga mulai memberikan bantuan berupa bahan bangunan, serta uang untuk membantu warga yang mulai membangun rumahnya.

Selain itu, juga tersedia bantuan sebanyak 420 buah perlengkapan sekolah untuk anak-anak agar bisa beraktivitas kembali di sekolah dengan normal.

"Semoga kepala keluarga yang terdampak segera pulih dan kembali hidup normal," harap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com