Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Pelajar SMP Dihukum Jalan Jongkok Usai Kedapatan Mencoret Tembok Stadion Patriot Candrabhaga

Kompas.com - 15/09/2022, 18:51 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 12 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) diberi sanksi berjalan jongkok setelah kedapatan mencoret tembok Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Rabu (14/9/2022).

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Bekasi Ade Rahmat mengatakan, keduabelas remaja itu merupakan pelajar dari luar wilayah Bekasi.

"Itu rombongan anak SMP dari Jakarta, lagi main ke Bekasi," kata Ade, saat dihubungi, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Seng Penutup Tebet Eco Park Jadi Sasaran Vandalisme, Wagub: Jangan Terulang Lagi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Bekasi (@infobekasi.coo)

 

Ade mengungkapkan, 12 pelajar itu ditangkap saat Satpol PP berpatroli di sekitar area stadion. Para remaja itu tepergok mencoret tembok dengan menggunakan cat semprot. Kemudian mereka mencoba lari ke halaman parkir atas stadion.

"Posisinya itu di bawah, ternyata ada 12 orang anak sekolah lagi coret-coret, lalu mereka lari, dikejar sampai ke atas gedung parkiran mobil, ditangkaplah semua di atas," ujar Ade.

Setelah ditangkap, 12 pelajar itu dihukum dengan berjalan jongkok dan disuruh pulang tanpa di data terlebih dahulu.

Ade mengatakan, hukuman jalan jongkok itu hanya menjadi shock therapy terhadap para remaja tersebut.

"Tidak (disuruh membuat surat pernyataan). Hukuman langsung diberikan di lokasi," ujarnya.

Baca juga: Lurah Sebut Tebet Eco Park Korban Vandalisme Orang Iseng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com