Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Bunuh Istri di Ciledug, Pelaku Mengaku Cemburu dan Sakit Hati

Kompas.com - 16/09/2022, 21:13 WIB
Ellyvon Pranita,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - GM (32) mengaku cemburu hingga membunuh istrinya, BAP (30), di Perumahan Ciledug Indah 2, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Selasa (13/9/2022) sekitar pukul 06.00 WIB. Ketika itu korban baru saja pulang pada pukul 01.00 WIB.

"Cemburu, sakit hati Pak. Selingkuh," kata GM, saat memberikan keterangan di kantor Kepolisian Sektor Ciledug, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Pria di Ciledug Menyerahkan Diri Setelah Membunuh Istrinya

GM curiga istrinya berselingkuh. Ia mulai curiga setelah BAP jarang pulang ke rumah, bahkan hingga lebih dari satu bulan.

Menurut GM, istrinya sering menginap di sebuah rumah indekos dan membawa anak mereka yang masih bayi.

GM juga menduga BAP kerap bersama pria lain di rumah tersebut. Kemudian, kata GM, BAP sering memberi uang yang tidak diketahui asalnya.

"Memang iya (selingkuh). Makanya dia enggak pulang pulang ke rumah. Di kos-kosan sama cowok," kata dia.

"Saya sudah lama tahu, cuma kan saya bertahan cuma karena benar-benar sayang sama anak-anak saya," tambah dia.

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Ciledug, Warga Dengar Suara Teriakan

GM menuturkan, sebelum terjadi pembunuhan, ia sempat menjemput istri dan anaknya di sebuah kos-kosan.

 

Dia menganggap sikap istrinya itu merupakan hal yang fatal karena dapat membahayakan anak mereka secara fisik maupun psikis.

"Niat saya kan cuma mau bawa pulang mereka. Mau bawa pulang ternyata dia, ya dia begitu, dia ketahuan (selingkuh)," ujarnya.

Seusai membunuh istrinya, GM menyerahkan diri ke polisi. Dia datang ke Polsek Ciledug sekitar pukul 06.30 WIB.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pembunuhan itu terjadi di dalam kamar. BAP tewas dengan luka di wajah dan leher di kediamannya.

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Ciledug Tangerang karena Korban Tak Pulang 3 Hari

Polisi mendapatkan barang bukt pisau dapur yang digunakan untuk membunuh korban dan jejak kaki pelaku.

Setelah itu jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com