JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work menerima 27 laporan sepeda hilang di stasiun KRL yang dikelola grup PT Kereta Api Indonesia di wilayah Jabodetabek sejak April 2021.
Parahnya lagi, sejumlah pengguna KRL yang kehilangan sepeda itu merasa dipersulit saat melaporkan ke petugas keamanan stasiun maupun polisi.
Komunitas itu lantas mengajak warga mengaudit penyediaan dan pengelolaan layanan parkir sepeda di stasiun KRL.
Hal ini diutarakan Ketua Umum Bike to Work (B2W) Indonesia Fahmi Saimima dalam diskusi bertajuk ”Menuju Stasiun Ramah Sepeda” di Jakarta, dilansir dari Kompas.id, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Tempat Parkir Sepeda di Stasiun Tebet Tetap Dibuka, Petugas: Di Sini Aman
Menurut Fahmi, sepeda hilang banyak terjadi di stasiun-stasiun yang tidak memiliki fasilitas parkir sepeda memadai serta ramai pengguna KRL, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor.
”Ini juga sudah hari kelima, sahabat kami Mba Silvi dari B2W Bekasi kehilangan sepeda di Stasiun Bekasi," kata Fahmi.
Silvi merasa dipersulit saat hendak melaporkan kehilangan sepedanya itu ke petugas keamanan stasiun dan juga pihak kepolisian.
"Keresahan dia saat kehilangan sepeda, ia mau sekuriti memperlihatkan rekaman CCTV, tapi dibilang itu bukan wewenang mereka. Lalu, disuruh ke polisi, malah diminta kuitansi pembelian sepeda,” cerita Fahmi.
Baca juga: Tempat Parkir Sedang Ditata, KAI Izinkan Penumpang Bawa Sepeda Lipat ke Dalam KRL
Dalam kasus kehilangan sepeda di Stasiun KRL ini, B2W mencatat adanya pola berulang yang harus dievaluasi.
B2W lantas menginisiasi gerakan publik untuk mengaudit parkir sepeda di stasiun KRL.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.