JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kurir mitra Shopee Xpress memprotes kebijakan penghapusan insentif yang membuat upah harian mereka turun secara drastis.
Sebagai pengganti insentif yang dihapus itu, pihak Shopee Xpress memberikan bantuan dana dukungan operasional bagi kurir.
Namun, jumlah bantuan operasional Rp 7.050 per hari itu tak sebanding dengan besaran insentif yang kini sudah dihapuskan.
"Rp 7.050 per hari sekarang dapat apa. Bensin saja sudah naik. Beli Pertalite seliter saja sudah enggak dapat," kata salah satu Eri Adriansyah, kurir Shopee Xpress di wilayah Cileungsi, Bogor, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Sebagai perbandingan, insentif yang sudah dihapuskan Shopee Xpress itu mencapai Rp 45.000 per hari.
Insentif didapatkan apabila kurir bisa mengantarkan 35 paket dalam satu hari.
Baca juga: Insentif Kurir Shopee Dihapus Saat BBM Naik, Penghasilan Turun hingga Rp 45.000
Perhitungannya, kurir mendapatkan upah Rp 2.000 untuk tiap paket yang diantarkan. Jika berhasil mencapai target 35 paket, dengan adanya insentif, total yang didapatkan kurir Rp 115.000 per hari.
Dengan dihapusnya insentif, upah yang dibayarkan ke kurir flat hanya Rp 2.000 per paket.
Artinya, kalau pun berhasil mengantarkan 35 paket per hari, kurir hanya mengantongi Rp 70.000, berkurang Rp 45.000 dibandingkan saat ada insentif.
"Dengan uang segitu dan bensin sekarang juga lagi naik, kita bawa pulang apa?" kata Eri.
Kurir Shopee Xpress lainnya bernama Anton juga mengaku keberatan dengan digantinya insentif dengan bantuan operasional Rp 7.050.
"Sangat terasa sekali ya dampaknya. Harga BBM naik, tapi gaji kami malah turun jauh," kata Anton.
"Tidak sebanding dengan harga BBM, sementara kami tak ada uang bensin. Bensin dan motor dari kami," sambungnya.
Baca juga: Shopee Indonesia PHK Sejumlah Karyawan
Eri, Anton, dan sejumlah kurir Shopee Xpress lainnya tak tinggal diam dengan kebijakan perusahaan menghapus insentif ini.
Sejak penghapusan insentif diumumkan pada awal September lalu, mereka sudah mengajukan protes dan melakukan aksi mogok di gudang masing- masing.