Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Ungkap Alasan Kompetisi Panjat Tebing Digelar di SCBD, Bukan di Fasilitas Milik Pemprov DKI

Kompas.com - 19/09/2022, 15:29 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid menjelaskan alasan mengapa kompetisi dunia panjat tebing bakal diadakan di Lot 16-17, Sudirman Central Businiss District (SCBD), Jakarta Selatan, 24-26 September 2022.

Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki Jakarta International Climbing Wall Park, Cakung, Jakarta Timur.

Menurut dia, kompetisi itu tak digelar di wall climb Cakung karena lokasi tersebut belum diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Belum diresmikan saja oleh Pak Gubernur (Anies)," sebutnya, ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Akan Gelar Lomba Panjat Tebing Dunia, Yenny Wahid Minta Tips Keberhasilan Formula E dari Anies

Tak hanya itu, FPTI sejatinya hendak menggelar kompetisi dunia panjat tebing tersebut di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.

Namun, pada tanggal yang sama, terdapat festival musik yang digelar di GBK.

Menurut Yenny, panjat tebing harus dilakukan dengan suasana yang hening.

Karena itu, FPTI menggelar kompetisi dunia tersebut di Lot 16-17.

"Di GBK ada festival musik, padahal olahraga ini butuh keheningan apa lagi ketika start untuk kategori speed kan saat mulai ada bunyi," urai putri Presiden ke-4 Aburrahman Wahid tersebut.

Baca juga: Yenny Wahid Temui Anies di Balai Kota DKI, Mengaku Tak Bahas Politik

"Nah kalau ada musik, ya susah, enggak kedengeran, (atlet) butuh konsentrasi penuh," sambungnya.

Ia menambahkan, sebagai media kompetisi dunia itu, FPTI akan merakit tebing rakitan.

Kata Yenny, tebing rakitan itu dibawa dari Eropa beserta supervisinya untuk mengawasi proses perakitan di Lot 16-17.

"(Tebing rakitan) sangat tahan karena ini wall yang biasa dipake untuk kejuaraan internasional dan kami mendatangkan supervisor dari Prancis dalam konstruksi pembangunannya di sini," tuturnya.

Di lokasi yang sama, Anies menyebut bahwa jajarannya pasti akan meresmikan Jakarta International Climbing Wall Park.

Baca juga: Anies dan Ahok Bertemu di Hotel Kawasan Pondok Indah, Apa yang Dibahas?

Katanya, meski belum diresmikan, panjat tebing di Cakung itu sudah pernah dipakai oleh atlet lokal hingga nasional.

"(Jakarta International Climbing Wall Park) ini sudah dipakai berlatih, sudah dipakai pertandingan. Prinsip kami begini, upacaranya gampang nanti, yang penting adalah ini dimanfaatkan. Jadi sejak konstruksi, sudah langsung dimanfaatkan," sebut Anies.

Untuk diketahui, kompetisi dunia panjat tebing itu akan diikuti oleh 27 negara dengan total 200 peserta.

Terdapat dua nomor lomba, yakni speed dan lead.

Ada 42 atlet dari Tanah Air yang akan berlomba dalam kompetisi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com