Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Ketan Susu Kemayoran yang Tak Lekang oleh Waktu...

Kompas.com - 19/09/2022, 18:55 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdiri sejak 1958, ketan susu (tansu) Kemayoran menjadi salah satu kuliner legendaris yang tak pernah sepi pengunjung.

Kedai ketan susu Kemayoran yang buka setiap hari selama 24 jam, paling ramai dikunjungi pada malam hari dan akhir pekan.

"Waktu ramai ya kalau weekend. Ya, pokoknya kalau hari libur tuh bisa dari pagi sampai malam. Biasanya pas orang-orang pulang kerja pada mampir," ujar Imron Rusyadi, salah satu penerus usaha generasi ketiga, saat ditemui di kedai Jalan Garuda Ujung, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Menikmati Ketan Susu Kemayoran, Kuliner Khas yang Dirintis sejak 1958

Bukan tanpa alasan, ketan susu Kemayoran menjadi salah satu kuliner paling legendaris. Selain sudah lama berdiri, ketan susu Kemayoran menjadi salah satu kuliner yang tak mengenal generasi.

"Pernah ada kakek bawa semua keluarga, terus duduk di sini. Kan bangkunya masih sama kayak dulu. Terus bilang, 'Ya Allah masih merasa jadi SMP.' Jadi, ya bener kalau dibilang kuliner legenda," kata Imron.

Ketan Susu Kemayoran yang disajikan dengan teh poci, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022)RETNO AYUNINGRUM Ketan Susu Kemayoran yang disajikan dengan teh poci, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022)
Selain lintas generasi, penikmat ketan susu Kemayoran tidak hanya masyarakat sekitar. Banyak pula pelanggan yang berasal dari luar Pulau Jawa, bahkan luar negeri.

"Dari orang India, China, di sini semua juga doyan. Kalau orang India, Mumbai, kan enggak suka susu, pakainya ya cuma kelapa. Kalau orang China tuh harus banyak susu," tutur Imron, yang sudah meneruskan usaha keluarganya selama 13 tahun.

Baca juga: Sejarah Roti Lauw yang Melegenda, Sudah Ada sejak 1940-an

Tidak hanya menjual tansu yang menjadi menu andalan, Imron dan keluarganya juga menghidangkan tempe goreng, ubi goreng, pisang goreng, dan singkong goreng sebagai menu pelengkap.

Menurut Imron, para konsumen yang datang ke sini tidak hanya menikmati ketan susu, tetapi juga gorengan sebagai pelengkap untuk menikmati ketan susu Kemayoran.

"Kadang-kadang orang ke sini enggak cuma makan ketan aja. Kadang pengin (teh) poci pakai gorengan. Di sini kan komunitas semua ada," ujar Imron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com