Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Jakut Meningkat, Warga Diimbau Lakukan 3M Plus

Kompas.com - 20/09/2022, 06:20 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Jakarta Utara (Jakut) diimbau untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD), dengan 3M plus. Upaya ini dilakukan imbas meningkatnya kasus DBD di wilayah tersebut.

"Terjadi peningkatan kasus (DBD) dari tahun sebelumnya dengan jumlah kasus di tahun 2021(sebanyak) 368 kasus dan tahun 2022 (sebanyak) 1.150 kasus," ujar Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Utara Lysbeth Regina Pandjaitan kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Sejauh ini, fogging atau pegasapan untuk membunuh nyamuk dilakukan bila ditemukan kasus dengan hasil PE (penyelidikan epidemiologi) positif atau saat ditemukan jentik nyamuk.

Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Utara Melonjak 3 Kali Lipat Sepanjang 2022

Pemerintah kota, lanjut dia, telah menyosialisasikan 3M plus dan meningkatkan peran serta masyarakat terkait gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.

Adapun 3M untuk mencegah DBD menurut Lysbeth, antara lain:

Menguras

Menguras adalah kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.

"Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut," jelasnya.

Baca juga: Kasus DBD di Bekasi Melonjak di Sepanjang Tahun 2022, Kematian Capai 12 Kasus

Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Menutup tempat penampungan air

Menurut rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum perlu dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Memanfaatkan kembali barang bekas

Memanfaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), disarankan. Sebab, barang ini berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Baca juga: Pemerintah Diminta Optimalkan Pelayanan Kesehatan Hadapi DBD

Sementara poin plus dalam 3M plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan yakni:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan
  • Periksa tempat-tempat penampungan air
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.


"Jika ada (kasus) demam di masyarakat, dianjurkan cek laboratorium ke fasilitas kesehatan masing-masing yang terdekat," ucapnya.

Sejauh ini, Lysbeth menyebut tidak ada kasus meninggal dunia akibat DBD di tahun 2022.

Sudin Kesehatan Jakut mencatat, Kecamatan Kelapa Gading menjadi wilayah yang memiliki kasus tertinggi di 2022.

"Berdasarkan incidence rate Kecamatan Kelapa Gading tertinggi IR, incidence rate-nya (mencapai) 81,12 persen," kata Lysbeth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com