DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris memamerkan beberapa prestasi yang dicapai Kota Belimbing di bawah kepeminpinannya.
Idris memaparkan pencapaian tersebut, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut.
Hal itu dilakukan Idris guna merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto tentang prestasi Kota Depok yang dipimpin kepala daerah usungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Idris mengatakan, Kota Depok telah mendapat 11 kali opini WTP terhadap laporan keuangan yang diberikan oleh Badan Pengawasan Keuangan (BPK).
Menurut dia, perolehan prestasi itu tak lepas dari kerja sama pemerintah daerah, mulai dari lapisan paling bawah hingga wali kota.
"Wali kota hanya sebagai seorang manajer sebagai seorang pengendali dan kerja yang mensukseskan semuanya masyakat RT, RW, di situ ada LPM di situ ada BKD," ujar Idris di Alun-alun Kota Depok, Senin (19/9/2022).
Idris menegaskan, laporan keuangan yang melibatkan unsur masyarakat itu telah diajukan kepada BPK dan mendapat respon baik sehingga menghasilkan WTP.
Kemudian, Idris menyampaikan bahwa prestasi Depok pada di era kepemimpinannya sejak 2016, meliputi revitalisasi infrastruktur pembangunan fasilitas publik yang kian marak.
Bahkan, bukan hanya sekedar pembangunan di Margonda, melainkan pembangunan secara merata.
"Kalau pembangunan fisik sudah bisa dilihat, ada alun-alun, gelanggang olahraga, jadi tidak melulu pembangunan di Margonda. Kemudian, lapangan bola PSP lagi dibangun, lapangan godam, lapangan di jembatan serong, dan pusaka di Duren Seribu," kata Idris.
Pembangunan itu, dikatakan Idris, sebagai program untuk menaikan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Depok. Ia menegaskan, Depok menduduki kota ketiga dengan IPM tertinggi se-Jawa Barat dengan presentase 74,62 persen di tahun 2022.
Baca juga: Hasto PDI-P Pertanyakan Prestasi Depok, Wali Kota Idris Singgung Dana Pokir Rp 3 Miliar per Tahun
"Itu dalam rangka pemerataan pembangunan IPM, sejak 2010 sampai saat ini naik terus, saat ini Depok memiliki IPM tertinggi ketiga di Jawa Barat, setelah kota Bandung dan kota Bekasi dari 27 kabupaten/kota," ujar dia.
Idris menerangkan, indeks kepuasan masyarakat (IKM) turut mengalami kenaikan hingga mencapai 74,62 persen. Namun, Idris mengaku indeks kemiskinan di Kota Depok mengalami kenaikan hingga menyentuh angka 2,45 persen.
"Angka kemiskinan menurun pada 2019 sebelum Covid-19 sebesar 2,07 persen, setelah pandemi meningkat masih 2,45 persen. Belum sampai 3 persen, tapi itu kita maklumilah di masa pandemi Covid-19 ini," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.