Progres 6,82 persen itu dicapai dalam waktu kurang dari satu bulan. Adapun peletakan batu pertama atau groundbreaking CP202 dilakukan pada 10 September 2022.
"In less than a month, capaian pembangunan CP202 itu sudah 6,82 persen," sebutnya.
Ia menuturkan, sejumlah progres yang telah dilakukan dalam pembangunan CP 202 yakni penanaman pohon kembali.
PT MRT Jakarta akan menanam 5.170 pohon berdiameter kurang lebih 20 sentimeter dengan tinggi 4 sampai 5 meter, sebagai ganti pohon yang terdampak pembangunan MRT fase 2A.
Pohon pengganti tersebut akan ditanam di area Kebon Bibit Srengseng Sawah, Jakarta Selatan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Terdapat 550 pohon yang terdampak terdampak pembangunan MRT fase 2A. Dari 550 pohon tersebut, sebanyak 517 pohon akan diganti dan 33 pohon akan direlokasi.
Baca juga: Melihat Progres Pembangunan Stasiun MRT Monas...
Kemudian sebanyak 149 pohon berada di Kelurahan Kebon Kelapa, 67 pohon di Kelurahan Petojo Utara, 6 pohon di Kelurahan Krukut, 293 pohon di Kelurahan Maphar, dan 35 pohon di Kelurahan Keagungan.
Silvi melanjutkan, progres lainnya adalah groundbreaking, kemudian pemasangan moveable concrete barier dan pagar untuk manajemen rekayasa lalu lintas, dan archeological test pit.
"Kalau ada pembangunan pasti kami sering menemukam artefak-artefak. Jadi kami melakukan archeological test pit untuk mengetahui apakah ada artefak yang ditemukan saat pembangunan," kata Silvi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Silvia menyebut bahwa PT MRT Jakarta menemukan obyek yang diduga cagar budaya, berupa saluran air dan jembatan kuno Glodok, saat pembangunan MRT fase 2 yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota.
Kedua obyek itu ditemukan pada Desember 2021.
“Saluran air kuno itu merupakan bagian dari sistem pasokan air bersih Kota Batavia pada abad 17 yang dialirkan melalui kolam air hingga menuju Kastil Batavia,” ujar Silvia.
Sementara, kata Silvia, jembatan kuno tersebut merupakan tempat penyeberangan kanal Kali Besar.
Pada 20 Juli 2022, MRT bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) menyepakati bahwa kedua obyek tersebut akan dipamerkan di Stasiun MRT Jakarta Kota.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Mohamad Aprindy mengatakan, pihaknya bakal membuka Visitor Center Gallery MRT di Stasiun MRT Jakarta Kota.
Selain sebagai tempat memamerkan artefak, menurut dia, lokasi tersebut juga bakal menyediakan informasi seputar MRT.
“Di Stasiun Beos (Stasiun MRT Jakarta Kota), kami buatkan Visitor Center Gallery. Masyarakat yang turun di Kota itu bisa tahu informasi seputar MRT, juga ada display terkait peninggalan (berupa) artefak,” kata Aprindy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.