Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantar Cendekiawan Azyumardi Azra ke Pusara...

Kompas.com - 21/09/2022, 08:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggal dunia setelah sebelumnya mendapat perawatan di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, sejak Jumat (16/9/2022).

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini wafat pada Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Azyumardi mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setelah terkena serangan jantung di dalam pesawat yang mengantarkannya untuk kunjungan kerja ke Malaysia.

Azyumardi adalah cendekiawan muslim yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022—2025. Ia baru saja dilantik memimpin Dewan Pers pada bulan Mei lalu.

Baca juga: Sir Azyumardi Azra, Muazin Bangsa yang Tetap Berjarak dengan Kekuasaan

Pada Senin (19/9/2022) malam, jenazah Azyumardi dari Malaysia tiba di rumah duka di Perumahan Puri Laras II, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Peti berbalut bendera merah putih berisikan jenazah Azyumardi dikeluarkan dari dalam ambulans. Peti diangkut ke dalam rumah duka dengan menggunakan kasur roda.

Setelah semalam disemayamkan di rumah duka, jenazah Azyumardi kemudian dishalatkan di Auditorium Harun Nasution, Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Tangsel, Selasa pagi.

Tampak sejumlah pejabat datang untuk ikut sholat jenazah. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Kepala Staf Istana Kepresidenan Moeldoko.

"Apabila ada kesalahan, mari kita maafkan, kita doakan agar beliau masuk surga," ujar Moeldoko sebelum menyelati janzah Azyumardi.

"Kami mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya," lanjut dia.

Baca juga: BERITA FOTO: Penghormatan Terakhir Kapolri Listyo Sigit untuk Azyumardi Azra

Shalat jenazah dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Shalat jenazah dimulai sekitar pukul 06.30 hingga 07.00 WIB.

Pukul 07.30 WIB, jenazah Azyumardi kemudian diantar ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, untuk dimakamkan.

Tak lebih dari 1,5 jam, iring-iringan mobil yang membawa jenazah Azyumardi telah memasuki kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Suara sirene terdengar semakin kencang mengarah ke pintu masuk pemakaman yang dikhususkan bagi mereka yang relah berjasa kepada negara.

Kedatangan jenazah Azyumardi itu disambut sejumlah anggota TNI untuk penyerahan dalam proses pemakaman yang digelar secara militer.

Peti jenazah kemudian dibawa ke dalam TMP Kalibata menggunakan kasur roda dan mendapatkan iring-iringan disertai suara drumband TNI.

Upacara pemakaman ala militer pun berlangsung. Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi inspektur upacara (irup) upacara pemakaman.

Baca juga: Prabowo Kenang Azyumardi Azra sebagai Sosok Intelektual Islam

Upacara pemakaman Azyumardi juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Terlihat juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang duduk bersebelahan dengan JK di bawah tenda putih dengan jarak tak jauh dari liang lahat tempat jenazah Azyumardi dikubur.

Semua pejabat negara yang hadir saat itu menundukan kepala ketika jenazah Azyumardi secara perlahan diturunkan ke dalam liang lahat.

Setelah jenazah dimakamkan, pejabat yang hadir kemudian menghampiri makam Azyumardi. Mereka satu per satu menaburkan bunga dan melantunkan doa.

Para pejabat yang hadir pun mengenang momen saat mereka pernah bertemu Azyumardi dalam berbagai kegiatan, sewaktu almarhum masih hidup.

"Beliau 10 tahun menjadi staf saya di Wakil Presiden. Azyumardi ikut memberikan saran, uraian atau analisa yang baik untuk kemasyarakatan, masalah sosial, masalah kegamaan," ujar JK.

Baca juga: Kenang Azyumardi Azra, JK: Beliau 10 Tahun Jadi Staf Saya Saat Jadi Wapres

JK mengemukakan, banyak kenangan yang ia miliki selama dibantu oleh Azyumardi. Pria asal Makassar itu mengaku merasa kehilangan sosok yang dikenalnya sebagai tokoh ilmiah dan ulama yang berbakti kepada bangsa.

"Sedemikian banyaknya (kenangan). Tentu kita harapkan kita selalu mendoakan akan arwah beliau di sisi Allah SWT di tempat yang tinggi," kata JK.

Sosok Azyumardi juga dikenal baik oleh AHY. Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni itu menyebut Azyumardi merupakan sosok pers yang berpengaruh karena tulisannya berkelas dunia.

"Saya sendiri mengenang beliau, tentunya selain juga merupakan toko pers Indonesia, tulisan-tulisannya selalu berkelas dunia," ujar AHY.

AHY mengaku, selama mengenyam pendidikan, ia kerap kali membaca tulisan Azyumardi. Salah satu yang diingat AHY adalah tulisan soal demokrasi Islam di Indonesia.

"Tulisan beliau terutama bagaimana demokrasi Islam dan Indonesia ini bisa menjadi role model bagi negara-negara demokrasi lain di dunia," kata AHY.

Kini, Indonesia sangat kehilangan tokoh Azyumardi yang dikenal sebagai cendekiawan muslim yang banyak meninggalkan legesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com