Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Pari Banjir Rob Belasan Kali dalam Setahun, Air Sumur Jadi Asin

Kompas.com - 21/09/2022, 09:21 WIB
Ihsanuddin

Editor

Meski demikian, menurut dia, belum banyak nelayan, termasuk dirinya, berpikir untuk berhenti menjadi nelayan.

Baca juga: 17,9 Ton Gumpalan Minyak Terkumpul di Perairan Pulau Pari dan Tidung

Kepala Divisi Kajian dan Hukum Walhi Puspa Dewy menambahkan, warga Pulau Pari dan pulau-pulau kecil lain juga terancam pengurangan luasan kawasan, bahkan tenggelam, karena kenaikan permukaan air laut.

Di Palau Pari, 11 persen daratan sudah berkurang. Perubahan iklim juga berdampak pada ketersediaan air bersih.

Saat ini, Pulau Pari sudah mengalami intrusi air laut yang menyebabkan air tanah asin.

Air tanah dari sumur juga sering tercemar air laut saat banjir rob menyergap daratan.

Masalah-masalah ini, lanjutnya, harus dipertanggungjawabkan pelaku penyebab perubahan iklim.

Salah satu yang disoroti adalah perusahaan semen yang meninggalkan jejak karbon sangat besar.

Baca juga: Fakta dan Temuan pada Hari Kedua Pembersihan Gumpalan Minyak di Perairan Pulau Pari

Lembaga penelitian Chatham House menyebut, semen merupakan sumber dari sekitar 8 persen emisi karbon dioksida (CO2) dunia.

Industri semen menghasilkan CO2 terbanyak bersama industri bahan bakar pesawat udara dan agrikultur global.

”Produksi semen di dunia sejak tahun 1995 meningkat tiga kali lipat dan menyumbang 8 persen emisi global,” katanya.

Karena itu, mereka dengan empat warga Pulau Pari menggugat salah satu perusahaan semen dunia untuk bertanggung jawab ke pengadilan di Swiss.

Perusahaan semen itu menjadi tergugat karena merupakan perusahaan besar dengan lebih dari 200 pabrik di dunia.

Mereka menggugat perusahaan itu agar membayar kompensasi atas kerugian dari perubahan iklim.

Langkah hukum yang diambil ini menjadi yang pertama di Indonesia, kata Dewy.

Sebelumnya, gugatan warga terkait dampak perubahan iklim juga pernah dilayangkan kepada salah satu perusahaan minyak dan gas di Belanda.

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Perubahan Iklim, Banjir Rob Belasan Kali Setahun di Pulau Pari"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com