Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 2022, Pemkot Jakarta Utara Targetkan 20 Lokasi Pengerukan Lumpur

Kompas.com - 21/09/2022, 18:08 WIB
Zintan Prihatini,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menargetkan pengerukan lumpur di 20 lokasi hingga akhir 2022. Saat ini pemkot tengah mengeruk lumpur di lima lokasi menggunakan alat berat.

"Dalam perencanaan kami, ada 20 lokasi yang menjadi target pengerukan lumpur di tahun 2022," ujar Kepala Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air Jakarta Utara, Adrian Mara Maulana, dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: 77.000 Meter Kubik Lumpur Diangkut dari Kali di 5 Lokasi Jakarta Pusat

Adapun lima lokasi yang sedang dikeruk yakni di Waduk Pluit, Waduk Pegangsaan Dua, Waduk Babek TNI, Kali Ancol, dan Kali Ciliwung Lama.

Sedangkan, pemkot telah merampungkan pengerukan lumpur di 10 lokasi yaitu di Kali Sunter, Waduk Belibis Rawa Kandang, Embung TPU Rorotan, PHB KBN, PHB Warakas Raya, Kali Ancol, Kali Sunter, Kali Krukut, PHB Boulevard Utara, serta Waduk Rawa Badak.

"Lima lokasi lainnya belum kami kerjaan (keruk) karena bergantian waktu pengerjaan," ungkap Adrian.

Menurut Adrian, dari keseluruhan lokasi, pemkot telah mengeruk 111.273 meter kubik lumpur. Sementara, diperkirakan ada 26.000 meter kubik lumpur yang sedang dikeruk.

"Secara persentase maka sudah 64 persen lumpur yang sudah kami keruk," kata Adrian.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengatakan bahwa pengerukan lumpur atau program "gerebek lumpur" ini memiliki pengaruh besar dalam mengurangi titik banjir di Jakarta.

Baca juga: Dinas SDA Sebut Gerebek Lumpur Punya Pengaruh Besar Kurangi Banjir di Jakarta

Menurut Yusmada, gerebek lumpur dapat mengembalikan daya tampung drainase yang ada di Jakarta, sehingga tidak cepat meluap.

"Sangat punya pengaruh besar, kalau namanya (diibaratkan) kapasitas air satu gelas kita sediakan satu gelas, jangan pas hujan dia tinggal (berkapasitas) setengah," kata Yusmada saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Yusmada memberikan contoh daerah rawan banjir yang kini sudah mengalami penurunan rendaman air, yakni wilayah Gunung Sahari, Jakarta Utara. Begitu juga di Jalan Belibis, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

"Sudah banyak dirasakan oleh masyarakat berkurang itu genangan. Bukannya tidak ada tapi berkurang, dan genangan ada cepat surut," tutur Yusmada.

Selain gerebek lumpur, Yusmada juga menyebut program sumur resapan dinilai memiliki peran dalam mengurangi wilayah terdampak banjir.

Sebab, kata Yusmada, sumur resapan berhasil menahan aliran air dari hulu sehingga daerah hilir yang biasa jadi langganan banjir berkurang.

"Kalau seandainya hilir itu tidak tergenang, ada kontribusi (sumur resapan) penahannya di hulu. Airnya itu ditahan dulu di sana, sehingga tidak mengalir," kata dia.

Baca juga: Nasib Normalisasi Sungai di Era Anies yang Mandek, Berubah Jadi Gerebek Lumpur 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com