Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Islamic Centre, Pusat Kajian Keislaman hingga Pengembangan Potensi Umat

Kompas.com - 21/09/2022, 20:11 WIB
Zintan Prihatini,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Centre (JIC) tidak hanya menjadi tempat beribadah, melainkan juga sebagai pusat peradaban agama Islam.

Fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga mengelola berbagai kajian keislaman, termasuk kajian kitab kuning, moderasi beragama hingga kajian yang sifatnya budaya kontemporer.

"Sebetulnya fungsi kami (JIC) yang utama itu adalah pengkajian dan pengembangan Islam. Jadi enggak cuma mengurusi ibadah," ujar Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam, Muhammad Subki saat ditemui di JIC, Koja, Jakarta Utara, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Pameran Seni Kaligrafi Internasional Digelar di JIC, Anies: Daya Tarik Wisata Religi di Jakarta

"Kalau ibadah tentu, karena ini ada masjid, pengajian hampir setiap hari, (shalat) Jumatan, syiar agama itu sudah lazim kita lakukan secara rutin," tambahnya.

Subki memgungkapkan, JIC memiliki tiga area utama yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari 10 hektar.

Bangunan pertama yakni Masjid Raya Jakarta Islamic Centre. Kemudian Gedung Sosial Budaya yang biasa digunakan untuk teater, ruang pelatihan, dan ruang kelas di sebelah utara.

Ada pula wisma atau penginapan di sebelah selatan kompleks JIC yang juga digunakan sebagai kantor.

"Alhamdulillah semuanya sekarang berfungsi dengan baik sejak (JIC) dibangun tahun 2001," kata Subki.

Beberapa kegiatan kesenian dan pelatihan biasanya digelar di Gedung Sosial Budaya. Pada Bulan Ramadhan lalu misalnya, pengelola JIC menggelar pameran kaligrafi berskala internasional yang dihadiri perwakilan dari 26 negara.

"Bahkan di sosbud (sosial budaya) itu separuhnya ada kerja sama dengan Pesantren Tahfiz Sulaimaniyah dari Turki. Itu ada semacam boarding school 270 orang santri di area gedung sosbud," papar Subki.

Baca juga: Tongkat hingga Janggut Nabi Muhammad SAW Ditampilkan dalam Pameran Artefak di JIC

Dalam setahun ini, kata Subki, para santri belajar di JIC dan meramaikan berbagai kegiatan.

"Kalau yang di gedung bisnis sering kali digunakan untuk acara-acara besar. Di sana ada convention, ada semacam pameran, seminar, bahkan nanti di Oktober ini kita akan ada seminar besar skalanya mungkin ASEAN," ungkapnya.

Di samping itu, JIC juga membantu pengembangan ekonomi syariah, pelatihan produksi roti dan mi yang bekerja sama dengan perusahaan setempat.

Subki menuturkan, JIC terbuka untuk masyarakat dari mana saja. Hal ini terbukti dengan ramainya pengunjung yang datang setiap hari Minggu untuk berkegiatan, mulai dari memanah hingga berolahraga.

Dengan demikian, dia berharap potensi masyarakat dapat bisa terasah melalui berbagai kegiatan di JIC.

"Jadi kita enggak melulu ngurusin ibadah, tapi juga termasuk pengembangan potensi umat," ucap Subki.

Baca juga: Jakarta Islamic Centre, dari Kawasan Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara Jadi Tempat Ibadah Umat Islam

Adapun area bangunan JIC ini dahulu dikenal dengan Kramat Tunggak, sebuah lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara.

Kemudian citra tersebut berubah ketika Pemprov DKI memutuskan untuk membangun JIC dan diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com