JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) memastikan bahwa pihaknya akan menggelar aksi demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bertajuk "Aksi 2309" pada Jumat (22/9/2022).
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan, aksi demonstrasi yang akan digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya itu akan diikuti oleh ribuan peserta.
PA 212 menjadi satu dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam yang tergabung dalam kelompok GNPR.
"Insya Allah akan berlangsung. Massa aksi ribuan," kata Slamet Ma'arif saat dikonfirmasi, Kamis (22/9/2022).
Baca juga: Beredar Info Aksi 2309 oleh Gabungan Ormas Islam, Polisi: Belum Ada Pemberitahuan
Menurut Slamet, demo tolak kenaikan harga BBM juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama.
Namun, dia menyebutkan bahwa Rizieq Shihab berhalangan hadir dalam demonstrasi tersebut.
"Insya Allah akan dihadiri sejumlah tokoh. HRS (Rizieq) belum bisa hadir," sebut Slamet.
Adapun Aksi 2309 yang akan digelar oleh GNPR merupakan kelanjutan dari aksi demonstrasi sebelumnya pada 12 September 2022 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya.
Baca juga: Gara-gara Konten Kejaksaan Sarang Mafia, Alvin Lim Juga Dilaporkan Kejari Depok
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah resmi menaikan harga tiga jenis BBM, yakni pertalite, pertamax dan solar bersubsidi mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Baca juga: Curhat Sopir Taksi Online: Kalau Penghasilan Cuma Rp 300.000, yang Dibawa Pulang Nihil...
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.